Kairo (ANTARA News) - Gerakan pro-demokrasi terkemuka Mesir menolak seruan Presiden Mohamed Moursi untuk berdialog Kamis ini dan mengatakan akan mengambil bagian dalam demonstrasi menentang kepala negara.

Gerakan "6 April" yang memainkan peran penting dalam memicu pemberontakan terhadap mantan presiden Hosni Mubarak itu membuat pengumuman pada halaman Facebook-nya.

Mereka menyebut demonstrasi Jumat ini akan disebut sebagai "kartu merah" bagi Presiden Moursi.

Dalam perkembangan lain, kantor pusat Ikhwanul Muslimin di ibukota Mesir dan kantor lainnya di kota pinggiran selatan Kairo dibakar Kamis malam tadi, kata para pejabat Ikhwanul dan media pemerintah.

Mesir telah berada dalam kekacauan sejak Presiden Mohamed Moursi mengeluarkan dekrit 22 November yang memberikan kekuasaan luas pada dirinya.

Rabu malam lalu, tujuh orang tewas dalam bentrok di sekitar istana presiden sebelum pasukan keamanan menghentikan pertempuran.

Partai Kebebasan Persaudaraan dan Keadilan (FJP) mengatakan dalam laman Facebook-nya bahwa markas di Kabupaten Mukattam telah diserang dalam "agresi teroris" para preman.

Pejabat Ikhwanul menyalahkan polisi karena gagal mencegah kekerasan, demikian Reuters.

(H-AK)