Arus Mudik
Sejumlah warga memilih mudik lebih awal dari Kupang
5 April 2023 16:12 WIB
Pemudik yang hendak menuju Ende di kapal feri di Pelabuhan Penyeberangan Bolok, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Rabu (5/4/2023). (ANTARA FOTO/Kornelis Kaha)
Kupang (ANTARA) - Sejumlah warga memilih mudik lebih awal menggunakan kapal feri dari Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur, untuk menghindari lonjakan pengguna sarana transportasi menjelang Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah.
"Saya dan keluarga memilih untuk mudik lebih awal karena khawatir nanti terjadi penumpukan penumpang," kata Abdul Sare di Pelabuhan Bolok, Kabupaten Kupang, Rabu.
Abdul bersama anak dan istrinya hendak mudik ke Kota Ende untuk merayakan Idul Fitri bersama dengan keluarga besarnya.
Dia khawatir kapal akan penuh jika mudik mendekati Idul Fitri sehingga memilih pulang ke kampung halaman lebih awal.
"Apalagi saya bawa anak yang masih kecil. Kasihan juga kalau jika terjadi penumpukan penumpang," katanya.
Abdul dan keluarganya pada tahun 2022 tidak bisa merayakan Idul Fitri bersama keluarga besar di kampung halaman karena risiko penularan COVID-19 masih membayangi.
Di antara warga yang memilih mudik lebih awal juga ada Arief Rahman, yang hendak pulang ke kampung halamannya di Adonara, Kabupaten Flores Timur.
Arief memanfaatkan penambahan layanan kapal dari Kupang ke Larantuka menjelang pelaksanaan tradisi Semana Santa untuk pulang kampung.
"Kebetulan ada tradisi Semana Santa dan jadwal kapal juga ditambah, setiap hari ada menuju ke Larantuka, sehingga saya lebih memilih saat ini. Apalagi di kampus kami sudah libur dan masuk lagi setelah Lebaran," katanya.
Di samping itu, Arief dan teman-temannya bisa membeli tiket kapal tanpa harus mengantre terlalu lama karena mudik lebih awal.
"Saat ini saja sudah panjang sekali antreannya, tidak bisa membayangkan kalau menjelang libur Idul Fitri," katanya.
Baca juga:
Stasiun Pasar Senen ramai warga mudik lebih awal hindari kepadatan
Jumlah pemudik tahun ini diperkirakan capai 123 juta orang
"Saya dan keluarga memilih untuk mudik lebih awal karena khawatir nanti terjadi penumpukan penumpang," kata Abdul Sare di Pelabuhan Bolok, Kabupaten Kupang, Rabu.
Abdul bersama anak dan istrinya hendak mudik ke Kota Ende untuk merayakan Idul Fitri bersama dengan keluarga besarnya.
Dia khawatir kapal akan penuh jika mudik mendekati Idul Fitri sehingga memilih pulang ke kampung halaman lebih awal.
"Apalagi saya bawa anak yang masih kecil. Kasihan juga kalau jika terjadi penumpukan penumpang," katanya.
Abdul dan keluarganya pada tahun 2022 tidak bisa merayakan Idul Fitri bersama keluarga besar di kampung halaman karena risiko penularan COVID-19 masih membayangi.
Di antara warga yang memilih mudik lebih awal juga ada Arief Rahman, yang hendak pulang ke kampung halamannya di Adonara, Kabupaten Flores Timur.
Arief memanfaatkan penambahan layanan kapal dari Kupang ke Larantuka menjelang pelaksanaan tradisi Semana Santa untuk pulang kampung.
"Kebetulan ada tradisi Semana Santa dan jadwal kapal juga ditambah, setiap hari ada menuju ke Larantuka, sehingga saya lebih memilih saat ini. Apalagi di kampus kami sudah libur dan masuk lagi setelah Lebaran," katanya.
Di samping itu, Arief dan teman-temannya bisa membeli tiket kapal tanpa harus mengantre terlalu lama karena mudik lebih awal.
"Saat ini saja sudah panjang sekali antreannya, tidak bisa membayangkan kalau menjelang libur Idul Fitri," katanya.
Baca juga:
Stasiun Pasar Senen ramai warga mudik lebih awal hindari kepadatan
Jumlah pemudik tahun ini diperkirakan capai 123 juta orang
Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2023
Tags: