Jakarta (ANTARA) - Perusahaan angkutan logistik PT Grahaprima Suksesmandiri Tbk (GTRA) atau Graha Trans optimistis omzet bakal tumbuh 40 persen usai resmi melantai (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Maret 2023.

"Pertumbuhan ini berdasarkan akumulasi dari penambahan armada di akhir tahun lalu dan penambahan di tahun ini," ujar Direktur Utama Graha Trans Ronny Senjaya dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

Menurut dia, setelah listing di BEI tersebut, pihaknya akan menambah sekitar 170 unit truk.

Pada 2017, perusahaan hanya memiliki sekitar 200 unit kendaraan, kini sudah lebih dari 1.000 unit. Pada akhir tahun lalu, Graha Trans menambah 295 unit truk untuk menjawab tingginya permintaan angkutan logistik.

Saat ini, jangkauan operasi perusahaan mencakup wilayah Jabotabek, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Sumatera.

Ronny mengatakan pada tahun ini, pihaknya akan memperkuat layanan khusus di Jawa Timur yang melingkupi wilayah Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, dan Lamongan.

Menurut di, saat ini hampir 50 persen dari total armadanya menggunakan kendaraan Isuzu dengan alasan memiliki jaringan bengkel yang luas dan ketersediaan suku cadang yang maksimal.

General Manager Marketing PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) Attias Asril mengatakan pelanggannya mayoritas adalah pelaku usaha yang membutuhkan layanan prima agar armada operasionalnya tidak terganggu.

"Komitmen memberikan pelayanan maksimal itulah yang membuat kami bisa bertahan dan terus menjadi pilihan utama konsumen," katanya pula.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor di Indonesia (Gaikindo), penjualan Isuzu sepanjang 2022 mencapai sebanyak 33.715 unit atau melonjak dari 2021 sebanyak 27.278 unit.

Attias pun meyakini dengan kondisi membaiknya perekonomian nasional pascapandemi dan tumbuhnya sektor logistik, penjualan bisa tumbuh antara 10-15 persen pada 2023.
Baca juga: Pelindo Lembar optimis angkutan logistik dan penumpang tetap tumbuh
Baca juga: Pengusaha kargo siap naikkan harga pengiriman barang hingga 20 persen