Wall St berakhir turun, data ekonomi lemah picu kekhawatiran resesi
5 April 2023 06:46 WIB
Seorang pialang memotret layar monitor bursa saham di lantai bursa New York Stock Exchange di New York, Amerika Serikat. ANTARA/REUTERS/Lucas Jackson/aa.
New York (ANTARA) - Wall Street lebih rendah pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), setelah bukti pendinginan ekonomi memperburuk kekhawatiran bahwa kampanye Federal Reserve untuk mengendalikan inflasi yang tinggi selama puluhan tahun dapat menyebabkan penurunan yang dalam.
Indeks Dow Jones Industrial Average jatuh 198,77 poin atau 0,59 persen, menjadi menetap di 33.402,38 poin. Indeks S&P 500 merosot 23,91 poin atau 0,58 persen, menjadi berakhir di 4.100,60 poin. Indeks Komposit Nasdaq terpangkas 63,13 poin atau 0,52 persen, menjadi ditutup pada 12.126,33 poin.
Tujuh dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona merah, dengan sektor industri dan energi masing-masing tergelincir 2,25 persen dan 1,72 persen, memimpin penurunan. Sementara itu, sektor utilitas naik 0,52 persen, merupakan kelompok berkinerja terbaik.
Ketiga indeks utama turun karena data menunjukkan lowongan pekerjaan AS pada Februari turun ke level terendah dalam hampir dua tahun, menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja mendingin, sementara pesanan pabrik turun untuk bulan kedua berturut-turut.
Data pada Senin (3/4/2023) juga menunjukkan melemahnya aktivitas manufaktur AS.
"Jumlah lowongan pekerjaan telah menurun, yang membuat orang khawatir perekrutan berjalan terlalu lambat, dan itu akan berdampak buruk bagi perekonomian. Hal itu menimbulkan ketakutan resesi," kata Sal Bruno, kepala investasi di IndexIQ di New York, dikutip dari Reuters.
Saham bank terpukul setelah CEO JPMorgan Chase & Co Jaime Dimon memperingatkan dalam sebuah surat kepada pemegang saham bahwa krisis perbankan AS sedang berlangsung dan dampaknya akan terasa selama bertahun-tahun.
Bank of America dan Wells Fargo & Co merosot lebih dari 2,0 persen.Caterpillar Inc yang dipandang sebagai pemimpin sektor industri, anjlok 5,4 persen. Pembuat cip kelas berat Nvidia kehilangan 1,8 persen, membebani lebih dari saham lainnya pada penurunan S&P 500.
Perawatan kesehatan dan utilitas, yang banyak investor perkirakan akan bertahan lebih baik selama perlambatan ekonomi, termasuk di antara sedikit indeks sektor S&P 500 yang naik pada Selasa (4/4/2023).
Perdagangan suku bunga berjangka menunjukkan taruhan sekarang condong ke arah jeda oleh Fed pada Mei, dengan kemungkinan kenaikan suku bunga 25 basis poin sebesar 42 persen, dibandingkan dengan hampir 60 persen sebelum data, menurut Alat Fedwatch CME Group.
Virgin Orbit Holdings Inc terjuna 23,2 persen setelah perusahaan peluncuran satelit itu mengajukan kebangkrutan Bab 11 karena gagal mengamankan pendanaan jangka panjang.
Saham AMC Entertainment Holdings Inc anjlok 23,5 persen setelah jaringan bioskop tersebut mengatakan setuju untuk menyelesaikan litigasi dan melanjutkan dengan mengubah saham preferennya menjadi saham biasa.
Volume transaksi di bursa AS relatif ringan, dengan 10,3 miliar saham berpindah tangan, dibandingkan dengan rata-rata 12,8 miliar saham selama 20 sesi sebelumnya.
Baca juga: Wall Street ditutup beragam, S&P 500 menguat seiring reli saham minyak
Baca juga: Saham Eropa dibuka menguat jelang laporan data inflasi zona euro
Baca juga: Saham Asia tergelincir tertekan kekhawatiran inflasi dan pertumbuhan
Indeks Dow Jones Industrial Average jatuh 198,77 poin atau 0,59 persen, menjadi menetap di 33.402,38 poin. Indeks S&P 500 merosot 23,91 poin atau 0,58 persen, menjadi berakhir di 4.100,60 poin. Indeks Komposit Nasdaq terpangkas 63,13 poin atau 0,52 persen, menjadi ditutup pada 12.126,33 poin.
Tujuh dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona merah, dengan sektor industri dan energi masing-masing tergelincir 2,25 persen dan 1,72 persen, memimpin penurunan. Sementara itu, sektor utilitas naik 0,52 persen, merupakan kelompok berkinerja terbaik.
Ketiga indeks utama turun karena data menunjukkan lowongan pekerjaan AS pada Februari turun ke level terendah dalam hampir dua tahun, menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja mendingin, sementara pesanan pabrik turun untuk bulan kedua berturut-turut.
Data pada Senin (3/4/2023) juga menunjukkan melemahnya aktivitas manufaktur AS.
"Jumlah lowongan pekerjaan telah menurun, yang membuat orang khawatir perekrutan berjalan terlalu lambat, dan itu akan berdampak buruk bagi perekonomian. Hal itu menimbulkan ketakutan resesi," kata Sal Bruno, kepala investasi di IndexIQ di New York, dikutip dari Reuters.
Saham bank terpukul setelah CEO JPMorgan Chase & Co Jaime Dimon memperingatkan dalam sebuah surat kepada pemegang saham bahwa krisis perbankan AS sedang berlangsung dan dampaknya akan terasa selama bertahun-tahun.
Bank of America dan Wells Fargo & Co merosot lebih dari 2,0 persen.Caterpillar Inc yang dipandang sebagai pemimpin sektor industri, anjlok 5,4 persen. Pembuat cip kelas berat Nvidia kehilangan 1,8 persen, membebani lebih dari saham lainnya pada penurunan S&P 500.
Perawatan kesehatan dan utilitas, yang banyak investor perkirakan akan bertahan lebih baik selama perlambatan ekonomi, termasuk di antara sedikit indeks sektor S&P 500 yang naik pada Selasa (4/4/2023).
Perdagangan suku bunga berjangka menunjukkan taruhan sekarang condong ke arah jeda oleh Fed pada Mei, dengan kemungkinan kenaikan suku bunga 25 basis poin sebesar 42 persen, dibandingkan dengan hampir 60 persen sebelum data, menurut Alat Fedwatch CME Group.
Virgin Orbit Holdings Inc terjuna 23,2 persen setelah perusahaan peluncuran satelit itu mengajukan kebangkrutan Bab 11 karena gagal mengamankan pendanaan jangka panjang.
Saham AMC Entertainment Holdings Inc anjlok 23,5 persen setelah jaringan bioskop tersebut mengatakan setuju untuk menyelesaikan litigasi dan melanjutkan dengan mengubah saham preferennya menjadi saham biasa.
Volume transaksi di bursa AS relatif ringan, dengan 10,3 miliar saham berpindah tangan, dibandingkan dengan rata-rata 12,8 miliar saham selama 20 sesi sebelumnya.
Baca juga: Wall Street ditutup beragam, S&P 500 menguat seiring reli saham minyak
Baca juga: Saham Eropa dibuka menguat jelang laporan data inflasi zona euro
Baca juga: Saham Asia tergelincir tertekan kekhawatiran inflasi dan pertumbuhan
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2023
Tags: