Dhaka (ANTARA) - Petugas pemadam kebakaran dan tentara berhasil memadamkan api yang menghanguskan komplek perbelanjaan padat di ibukota Bangladesh, Dhaka, pada Selasa pagi. Insiden ini melukai sejumlah pemadam kebakaran dan menghanguskan sekitar lima ribu toko.

Komplek tersebut menjadi lokasi bagi tiga ribu toko di area Bangabazar yang merupakan tempat penjualan pakaian terkenal di negara itu.

Api mulai berkobar pagi hari sebelum toko-toko buka untuk kemudian menyebar ke toko-toko yang bersebelahan.

Sebagian besar toko yang menyimpan stok penuh menjelang hari raya Idul Fitri akhir bulan ini habis terbakar, kata petugas pemadam Rashid Bin Khalid kepada Reuters.

Foto dan video dari lokasi kebakaran menunjukkan asap hitam membubung dari komplek yang terbakar. Para pejalan kaki, termasuk anak-anak, membentuk rantai manusia membawa ember plastik berisi air untuk membantu petugas pemadam kebakaran.

"Saya tidak pernah melihat api sebesar ini selama hidupku. Semua yang ada di toko saya terbakar," kata Abdul Mannan, sambil menangis saat menelpon kerabatnya.

Selama bertahun-tahun ratusan orang meninggal dunia dalam berbagai kebakaran di Bangladesh yang diakibatkan tingkat keselamatan yang rendah.

Baca juga: Album Asia: Kawasan kumuh terbesar di Bangladesh terbakar

Direktur Dinas Pemadam Kebakaran dan Pertahanan Sipil Bangladesh, Brigadir Jenderal Main Uddin mengungkapkan sejumlah petugas pemadam kebakaran mengalami luka yang dua di antaranya dalam kondisi kritis.

Uddin mengungkapkan bahwa pihaknya pada 2019 sudah menyatakan pasar itu dan gedung-gedung di sekitarnya rentan dilanda kebakaran, namun para pelaku usaha di sana tidak menghiraukannya.

Dia tidak menjelaskan apakah dinas pemadam kebakaran sudah mengambil tindakan lain untuk memastikan aturan keselamatan kebakaran dipatuhi, selain mengeluarkan peringatan.

Sebuah komisi akan dibentuk untuk menyelidiki penyebab kebakaran itu, tambah dia.

Pengawasan ketat yang dilakukan Bangladesh dan para peritel pakaian internasional utama yang memproduksi pakaian di negara itu turut membantu mengurangi bencana lebih buruk pada sektor garmen sejak peristiwa kebakaran pada 2012 dan bangunan roboh pada 2013 yang menewaskan lebih dari 1.200 pekerja.

Namun pada industri lain, ratusan jiwa pekerja direnggut kbakaran dalam beberapa tahun terakhir.

Baca juga: Kebakaran di Cox's Bazar, 12.000 Rohingya kehilangan tempat tinggal

Sumber: Reuters