Jakarta (ANTARA) - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) meminta setiap orang tua untuk memperhatikan waktu tidur dan pola makan anak dengan lebih cermat selama mengikuti perjalanan mudik.

“Hal pertama yang harus kita lakukan dengan sangat baik adalah persiapan, persiapannya dulu. Jadi benar-benar dipersiapkan dengan sebaik-baiknya,” kata Anggota Satgas Perlindungan Anak IDAI Hari Wahyu Nugroho dalam Media Briefing “Perjalanan Aman untuk Anak” yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa.

Ia menuturkan baik kuantitas maupun kualitas tidur anak harus benar-benar diperhatikan, karena jadwal tidur berpotensi berubah selama perjalanan ataupun ketika sampai tujuan.

Jam tidur yang berkurang atau terganggu, katanya, bisa merusak kualitas tidur seorang anak dan menyebabkan imunitas menurun, sampai akhirnya mudah terserang penyakit.

Selanjutnya pada pola makan, orang tua dianjurkan untuk membawa makanan atau camilan yang bersih dan sehat, guna mencukupi kebutuhan nutrisi anak selama perjalanan. Dengan menjaga asupan gizi yang baik, anak dapat tetap sehat dan terhindar dari penyakit batuk atau pilek.

“Yang paling utama (pemberian, red.) nutrisi yang baik. Karbohidrat, protein, lemak ini benar-benar harus diberikan secara seimbang sehingga nanti asupannya terjaga dengan baik, kalau asupan terjaga dengan baik kita harapkan imunitasnya juga baik,” katanya.

Baca juga: Orang tua diimbau tak bawa bayi mudik pakai sepeda motor

Hari melanjutkan persiapan lain yang harus diperhatikan yakni memilih moda transportasi beserta waktu keberangkatan yang tepat, supaya anak bisa mempersiapkan diri dan tidak cepat lelah.

Belajar dari pengalaman COVID-19, katanya, supaya anak tetap sehat maka keluarga harus menghindari sumber penularan virus, seperti bertemu atau melakukan kontak erat dengan orang-orang yang sedang sakit.

Bila mengunjungi tempat wisata atau pergi ke rumah saudara pun, dia mengharapkan, masyarakat tetap menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan setiap berpindah tempat sebagai upaya melindungi diri

“Kalau ada orang yang batuk pilek, namanya Lebaran semua suka cium pipi kanan, cium pipi kiri, mohon dijelaskan saja kepada keluarga yang sakit untuk tidak mencium anak-anak terlebih dahulu atau salim yang akhirnya hal sederhana ini sangat memengaruhi tingkat kesehatan anak kita,” ucapnya.

Ia juga meminta orang tua memperhatikan lingkungan baru di sekitar anak. Ketika anak datang ke tempat baru, tubuhnya harus beradaptasi secara perlahan. Misalnya penyesuaian terhadap suhu udara dari udara yang dihasilkan AC menjadi udara alam yang sejuk.

Dia mengharapkan orang tua memperhatikan kualitas air di sekitar anak, mengingat terdapat beberapa tempat di Indonesia yang belum mempunyai WC atau kamar mandi sehingga dapat memicu gangguan saluran cerna pada anak.

“Insyaallah kalau memang nanti beberapa hal-hal preventif itu bisa dilakukan, maka kita akan bisa lebih mengawal dari kesehatan anak-anak kita selama di perjalanan mudik,” ujarnya.

Baca juga: IDAI: Perhatikan keamanan ketika mudik, cegah kematian anak meningkat
Baca juga: Persiapan mudik bersama anak, dari moda transportasi sampai kesehatan