Jakarta (ANTARA News) - Citigroup dikabarkan segera merumahkan sekitar 11.000 pekerjanya di seluruh dunia, dengan alasan efisiensi keuangan perusahaan.

Bank asal Amerika Serikat ini mengumumkan bakal memecat sekitar 4 persen dari total pekerjanya dan bersiap untuk membayar uang pesangon 1 miliar dolar AS.

Setelah mengumumkan rencana tersebut, saham Citigroup mengalami apresiasi sebanyak 7 persen, demikian dikutip dari BBC.

Keputusan untuk melakukan PHK besar-besaran ini terjadi dua bulan setelah Vikram Pandit memutuskan untuk mengundurkan diri secara mendadak dari posisi orang nomor satu di Citigroup.

Pandit mengundurkan diri pada 15 Oktober, sehari setelah Citi melaporkan anjloknya keuntungan kuartal hingga 88 persen ke 468 juta dolar. Sementara Pandit mendapat "pesangon" 15 juta dolar AS.

Citigroup berencana fokus di 150 kota yang memiliki potensi tertinggi, dan meninggalkan negara-negara seperti Pakistan, Paraguay, Romania, Turki, Uruguay, Yunani, dan Spanyol.

Sementara itu di Indonesia, Menteri Keuangan telah mencabut izin usaha CitigroupFinance Indonesia per Agustus 2012.
(E012)