Direktur Jaringan dan Layanan BRI Andrijanto mengungkapkan perseroan tidak hanya mendorong penggunaan QRIS di dalam negeri, namun BRI juga telah menyiapkan berbagai strategi untuk meningkatkan penggunaan QRIS cross border (transaksi QRIS berbeda Negara).
“Hal ini tentu kita harapkan dapat mengurangi ketergantungan penggunaan Dollar karena transaksi QRIS cross border menggunakan Local Currency Settlement (LCS) atau mata uang di negara setempat. Selain itu penggunaan QRIS akan meningkatkan efisiensi dalam bertransaksi karena tidak membutuhkan uang fisik sehingga transaksi bisa dilakukan dengan lebih cepat,” imbuhnya.
Untuk mendukung inisiatif QRIS cross border, QRIS BRI telah dapat menerima pembayaran masyarakat antar negara, yang saat ini telah dapat digunakan dengan negara Thailand, dan akan terus diperluas ke negara lainnya.
“Hal ini seiring dengan semakin meningkatnya jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia maka akan semakin tinggi potensi transaksi pembayaran menggunakan QRIS cross border, dan BRI akan semakin memperluas titik akseptasi pembayaran QRIS pada pedagang/merchant,” tambah Andrijanto.
Keberhasilan penetrasi QRIS dibuktikan dengan peningkatan sales volume QRIS dalam setahun terakhir (hingga Februari 2023) telah meningkat 1300% yoy atau meningkat Rp1,4 triliun dari Rp108 miliar menjadi Rp1,5 triliun, terbanyak digunakan sebagai payment transaction atau pembelian barang/jasa dari masyarakat ke pedagang/merchant.
Selain itu, BRI telah memiliki berbagai strategi untuk terus meningkatkan kinerja QRIS, diantaranya meningkatkan akuisisi nasabah dan penetrasi user BRImo agar nasabah bisa bertransaksi secara digital, memperluas jaringan QRIS dengan meningkatkan penetrasi QRIS pada merchant, serta memperkuat sistem dan menjaga reliability.
“BRI juga terus memberikan edukasi kepada merchant untuk terus bertransaksi dengan QRIS dan memberikan pemahaman atas kemudahan yang diberikan oleh BRI Merchant Apps. untuk mempermudah merchant untuk tracking transaksi dan meningkatkan awareness terhadap keuangan merchant,” pungkas Andrijanto.