Kabul (ANTARA News) - Sekira 50 gerilyawan Taliban tewas dalam serangan udara yang dipimpin bala tentara Amerika Serikat (AS) terhadap sebuah masjid di Provinsi Helmand, Afghanistan selatan, Senin, kata beberapa pejabat Afghanistan dan militer. Sejumlah "pemimpin Taliban" termasuk di antara mereka yang tewas dalam serangan menjelang fajar itu, yang terjadi di distrik Kajaki di provinsi itu, kata Amir Mohammad Akhundzada, wakil gubernur provinsi tersebut. "Taliban mengadakan pertemuan di sebuah masjid ketika pemboman itu dilakukan," kata Akhundzada kepada Reuters melalui telefon dari Helmand. "Lebih dari 50 orang dari mereka tewas." Mayor Quentin Innes, seorang juru bicara militer Kanada yang bertugas di pasukan yang dipimpin AS di wilayah selatan, mengatakan, lebih dari 50 Taliban tewas ketika pesawat menjatuhkan dua bom 500 pon ke bangunan yang lebih tampak seperti kamp ketimbang masjid itu. Ia menyatakan, serangan udara itu dilakukan setelah sekelompok Taliban menyerang konvoi koalisi namun tidak menjatuhkan korban. "Kelompok itu kemudian melarikan diri ke dalam sebuah kompleks bangunan... dan kami memperkirakan bahwa 50 penyerang mungkin tewas," katanya. Innes mengkonfirmasi bahwa operasi gabungan darat dan udara yang melibatkan personel Afghanistan dan pasukan yang dipimpin AS terus dilakukan di distrik itu untuk memburu gerilyawan Taliban. Namun, seorang jurubicara Taliban mengatakan, tidak ada pejuang muslim yang tewas dan semua korban adalah warga sipil. Pasukan yang dipimpin AS melakukan operasi untuk memerangi Taliban di pedesaan wilayah selatan dalam dua pekan terakhir, dan serangan udara mematikan itu membuat jumlah korban tewas menjadi lebih dari 350 dalam kurun waktu tersebut. Sebagian besar dari mereka yang tewas adalah gerilyawan, namun ada juga warga sipil yang tewas, juga puluhan personel keamanan Afghanistan dan empat prajurit asing. Juga Senin, lima prajurit Kanada cedera dalam tembak-menembak setelah konvoi mereka diserang oleh gerilyawan Taliban di provinsi Kandahar yang berdekatan, kata seorang jurubicara militer Kanada. Ia memperkirakan bahwa lima penyerang tewas dalam kontak tembak itu dan empat dari prajurit-prajurit Kanada yang cedera itu berada dalam kondisi stabil. Taliban digulingkan dari kekuasaan di Afghanistan pada akhir 2001 karena menolak menyerahkan pemimpin jaringan Al-Qaeda Osama bin Laden yang dituduh bertanggung jawab atas serangan-serangan 11 September terhadap kota-kota di AS yang menewaskan sekitar 3.000 orang. Sejak penggulingan itu, kelompok garis keras tersebut mengobarkan pemberontakan melawan pemerintah baru Afghanistan dan pasukan asing di negara tersebut. (*)