Bandung (ANTARA) - Sekretaris Perusahaan Bio Farma, Rifa Herdian menyampaikan produksi vaksin polio Bio Farma mengutamakan pemenuhan kebutuhan dalam negeri (domestik).

“Bio Farma selaku produsen vaksin, telah mengekspor produknya ke lebih dari 150 negara dan memenuhi 70 persen kebutuhan vaksin polio di dunia.” ujar Rifa, dalam keterangan tertulisnya, Selasa.

Pada November 2022, wabah polio kembali merebak di Pidie, Aceh, penyebabnya adalah kombinasi berbahaya dari cakupan imunisasi yang rendah dan kondisi lingkungan yang tidak sehat.

Hal tersebut adalah kejadian pertama sejak Indonesia dinyatakan bebas polio pada tahun 2014, di mana Indonesia mendapatkan sertifikat Bebas Polio dari World Helath Organization (WHO pada tahun 2014).

Pemerintah menetapkan status kejadian luar biasa polio usai ditemukan satu kasus polio tipe 2 di Pidie, Aceh. Saat ini ada tiga provinsi yang sudah menetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) Polio, diantaranya Aceh, Sumatra Utara dan Jawa Barat.

Baca juga: Kimia Farma catatkan kas senilai Rp2,15 triliun pada 2022
United Nations Children's Fund (UNICEF) telah menyediakan sekitar 10 juta dosis Vaksin nOPV2 produksi Bio Farma untuk pelaksanaan Outbreak Response Immunization (ORI) agar mencegah penambahan kasus polio di Indonesia.

Bio Farma memiliki kapasitas produksi Vaksin nOPV2 lebih dari 500 juta dosis per tahun, dan saat ini sedang berjalan instalasi FIlling line 2 untuk menambah kapasitas nOPV2.

"Kami mengekspor vaksin nOPV2 sebanyak 300 hingga 400 juta dosis per tahun," kata Rifa.

Namun, sebagai BUMN Farmasi, Bio Farma berkomitmen untuk mendukung program pemerintah.

"Kami akan mengutamakan pemenuhan kebutuhan Vaksin nOPV2 untuk masyarakat Indonesia terutama yang terdampak KLB," katanya.

Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan, membutuhkan alokasi Vaksin nOPV2 untuk penanganan outbreak di Indonesia sebanyak 15 juta dosis, untuk wilayah Aceh, Sumatra Utara, dan Jawa Barat.

Baca juga: Bio Farma jajaki kemitraan dengan Zimbabwe
Bio Farma secara bertahap mendistribusikan vaksin nOPV2 berdasarkan koordinasi bersama Kementerian Kesehatan.

Bio Farma berperan aktif untuk percepatan pengembangan dan produksi vaksin nOPV2, sebagai strategy end-game polio di dunia.

Novel Oral Polio Vaksin tipe 2 (nOPV2) adalah vaksin polio generasi baru yang pertama didunia, yang merupakan hasil penelitian dari induk Holding BUMN Farmasi BUMN, Bio Farma.

Secara uji klinis, nOPV2 ini, memberikan perlindungan yang sama terhadap virus polio tipe 2, dengan keunggulan lebih stabil secara genetik, dan memiliki kemungkinan yang kecil untuk kembali terjadinya cVDPV atau Circulating Vaccine Derived Poliovirus yakni munculnya kembali kasus polio dari mutasi virus dalam vaksin.