Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi III DPR RI Aboe Bakar Al-Habsy mengatakan, jalan untuk membuka kasus proyek Pembangunan Pusat Pelatihan dan Sarana Olahraga Nasional (P3SON) di Desa Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, semakin terbuka lebar.

"Saya lihat kasus Hambalang semakin terang, tak sekedar pintu masuk, KPK kini telah memiliki jalan yang lebar untuk membongkar kasus ini," kata Aboe Bakar Al-Habsy di gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Rabu.

Menurut dia, pengungkapan kasus kian terbuka berdasarkan pengakuan dari para tersangka kasus Hambalang seperti Sesmenpora, Wafid Muharam, mantan Bendahara Umum PD, M Nazaruddin dan Ketua Panitia Lelang Kemenpora, Wisler, dihadapan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi.

"Bila Wafid Muharam sudah buka-bukaan saat pemeriksaan di KPK, kemudian Nazarudin menyampaikan bukti pula, apalagi Wisler sebagai ketua panitia lelang juga sudah memberikan keterangan pendukung. Nah kini saatnya KPK menunjukkan kinerjanya yang trengginas seperti saat menangani kasus Simulator SIM di Korlantas Polri," kata politisi Partai Keadilan Sejahtera itu.

Dengan demikian, publik tidak lagi mendengar janji manis dengan lagu "Menghitung Hari dari KPK". "Saya berharap KPK juga akan melakukan "follow the money" atas perkara Hambalang, sehingga akan ketahuan ke mana saja arah duit Hambalang itu. Diserahkannya bukti aliran uang oleh Nazarudin saya rasa bisa menjadi petunjuk penelusuran dana hasil korupsi Hambalang," katanya.

Pengungkapan kasus Hambalang akan menjadi batu ujian bagi KPK sebab apa yang disampaikan Nazaruddin, Wafid, dan Wisler ternyata berkesesuaian.

"Bila KPK masih mengulur waktu atau terlihat ragu, saya khawatir publik akan melihat telah terjadi tebang pilih dalam pemberantasan korupsi. Karenanya saya mendorong penuntasan kasus Hambalang dan siap memberikan dukungan buat KPK," pungkas Aboe Bakar.

(Zul)