Simpang Empat, - (ANTARA) - Gempa bumi di Padang Sidempuan, Sumut, sangat terasa di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, pada Senin (3/4) malam sekitar pukul 21.59 WIB mengakibatkan masyarakat berhamburan keluar rumah takut dengan gempa susulan.

"Sangat terasa dan kami terpaksa membawa anak kami yang sedang dirawat di bangsal anak Rumah Sakit Yarsi," kata salah seorang keluarga pasien, Yanti (35), Senin malam.

Menurutnya gempa bumi sangat terasa kuat dan langsung melarikan anaknya Fatimah (1 tahun 2 bulan) ke halaman rumah sakit.

Begitu juga yang dirasakan keluarga pasien lainnya Reni (35) yang terpaksa melarikan anaknya Nabila (10 bulan) ke luar ruangan karena takut dengan gempa susulan.

Baca juga: Gempa magnitudo 6,4 terjadi di Padang Sidempuan Sumut

Baca juga: Gempa magnitudo 6,4 guncang Padang Sidempuan
Pantauan di Rumah Sakit Yarsi, puluhan warga berhamburan dari rumah sakit saat gempa terjadi.

"Kami belum tau apakah tetap kembali masuk atau tetap di luar. Kami khawatir gempa susulan," katanya.

Warga lainnya di Kajai Kecamatan Talamau Hendi mengatakan gempa yang terjadi cukup kuat membuat warga lari keluar rumah.

"Belum ada laporan kerusakan rumah hingga saat ini, namun warga sementara waktu bertahan di luar rumah karena takut gempa susulan," katanya.

Sementara itu di sepanjang jalan Pasaman Baru Kecamatan Pasaman dan Kajai Kecamatan Talamau warga memilih berada di luar rumah karena takut gempa susulan.

Direktur RS Yarsi Meri Herliza mengatakan bahwa pasien yang di rawat di lantai tiga diminta untuk sementara keluar dahulu karena takut gempa susulan.

"Kita lihat perkembangan dan sementara pasien banyak di luar," katanya.

Sementara itu Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pasaman Barat Azhar mengatakan pihaknya masih mengumpulkan data apakah ada kerusakan rumah atau tidak.

"Anggota kita tetap standby dan memantau situasi. Kepada warga diharapkan tetap waspada dengan gempa susulan," katanya.

Data dari BMKG gempa yang terjadi berkekuatan 6,4 SR sekitar pukul 21.59 WIB lintang 0.86 LU, bujur 98.73 BT dengan kedalaman 102 kilometer di Padang Sidempuan Sumatera Utara dan tidak berpotensi tsunami.*