Masjid Al-Furqan Beurawe lakukan tradisi bubur kanji saat Ramadhan
3 April 2023 20:04 WIB
Pemuda Gampong Beurawe mengaduk bubur kanji rumbi yang akan dibagikan kepada masyarakat sekitar sebagai sajian menu berbuka puasa di Banda Aceh, Senin (3/4/2023). (ANTARA/Nurul Hasanah)
Banda Aceh (ANTARA) - Masjid Al-Furqan Beurawe, Kota Banda Aceh melakukan tradisi membagikan bubur kanji rumbi sebagai menu berbuka puasa selama Ramadhan.
"Setiap harinya selama Ramadhan, Masjid Al-Furqan di Gampong Beurawe menghabiskan empat sak beras untuk diolah menjadi bumbu kanji yang kaya rempah," kata Sekretaris Gampong Beurawe Muhammad Al-Kautsar di Banda Aceh, Senin.
Kegiatan itu pertama kali dicetuskan oleh Ustadz Said Yusuf Assegaf dari India pada 1996 dan hingga saat ini menjadi suatu tradisi masjid tersebut. Tradisi membagikan bubur kanji rumbi sebagai menu berbuka puasa juga berlangsung pada puasa enam hari saat Syawal.
"Saat itu terdapat pendatang dari India, mereka yang memberikan bumbu pertama untuk membuat kanji rumbi. Kemudian, disesuaikan dengan ramuan-ramuan khas Aceh," ujarnya.
Kanji rumbi merupakan kuliner berbahan baku beras yang dibawa pendatang India pada era Kesultanan Aceh. Kemudian, bumbu untuk memasak disesuaikan dengan rempah-rempah khas Aceh ditambah udang atau daging sebagai pelengkap dan pemanis rasa.
Bumbu kanji dimasak dalam dua belanga besar, satu belanga menampung dua sak beras dan bisa menghasilkan sekitar 100 porsi bubur.
Baca juga: Buah "bilungka langkang" paling banyak dicari selama puasa
Kegiatan memasak itu dilakukan di halaman belakang masjid dimulai sejak selepas zuhur hingga setelah Shalat Asar.
Ia mengatakan juru masak yang dihadirkan tidak sembarangan orang tetapi mereka yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Saat ini, juru masak yang siap sedia meracik rempah bubur kanji dengan jumlah sekitar 200 porsi itu merupakan generasi keenam.
"Juru masaknya khusus yang telah mengerti cara menyajikan kanji rumbi dengan baik dan benar. Dari racikan bumbu yang pas hingga besaran api, agar kanji rumbi matang dengan sempurna," kata Kautsar.
Selama proses peracikan bumbu itu, masyarakat sekitar menaruh wadah guna menampung kanji rambi untuk disantap bersama keluarga saat berbuka puasa.
Setiap sore, ada berkisar 150 orang yang berbuka puasa di masjid tersebut dan 100 orang yang khusus mengambil bubur untuk dibawa pulang.
Akan tetapi, khusus pada 17 Ramadhan atau saat peringatan Nuzulul Quran, Masjid Al Furqan menggantikan menu berbuka puasa dengan kuah beulangong, kuliner khas Aceh, yang juga digemari masyarakat saat Ramadhan.
Baca juga: Warga Ternate buru nasi jaha sebagai menu buka puasa
Baca juga: Masjid Sheikh Zayed bagikan 6.000 porsi makanan/hari untuk buka puasa
Baca juga: Ahli gizi UGM sarankan masyarakat tidak berbuka puasa dengan gorengan
"Setiap harinya selama Ramadhan, Masjid Al-Furqan di Gampong Beurawe menghabiskan empat sak beras untuk diolah menjadi bumbu kanji yang kaya rempah," kata Sekretaris Gampong Beurawe Muhammad Al-Kautsar di Banda Aceh, Senin.
Kegiatan itu pertama kali dicetuskan oleh Ustadz Said Yusuf Assegaf dari India pada 1996 dan hingga saat ini menjadi suatu tradisi masjid tersebut. Tradisi membagikan bubur kanji rumbi sebagai menu berbuka puasa juga berlangsung pada puasa enam hari saat Syawal.
"Saat itu terdapat pendatang dari India, mereka yang memberikan bumbu pertama untuk membuat kanji rumbi. Kemudian, disesuaikan dengan ramuan-ramuan khas Aceh," ujarnya.
Kanji rumbi merupakan kuliner berbahan baku beras yang dibawa pendatang India pada era Kesultanan Aceh. Kemudian, bumbu untuk memasak disesuaikan dengan rempah-rempah khas Aceh ditambah udang atau daging sebagai pelengkap dan pemanis rasa.
Bumbu kanji dimasak dalam dua belanga besar, satu belanga menampung dua sak beras dan bisa menghasilkan sekitar 100 porsi bubur.
Baca juga: Buah "bilungka langkang" paling banyak dicari selama puasa
Kegiatan memasak itu dilakukan di halaman belakang masjid dimulai sejak selepas zuhur hingga setelah Shalat Asar.
Ia mengatakan juru masak yang dihadirkan tidak sembarangan orang tetapi mereka yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Saat ini, juru masak yang siap sedia meracik rempah bubur kanji dengan jumlah sekitar 200 porsi itu merupakan generasi keenam.
"Juru masaknya khusus yang telah mengerti cara menyajikan kanji rumbi dengan baik dan benar. Dari racikan bumbu yang pas hingga besaran api, agar kanji rumbi matang dengan sempurna," kata Kautsar.
Selama proses peracikan bumbu itu, masyarakat sekitar menaruh wadah guna menampung kanji rambi untuk disantap bersama keluarga saat berbuka puasa.
Setiap sore, ada berkisar 150 orang yang berbuka puasa di masjid tersebut dan 100 orang yang khusus mengambil bubur untuk dibawa pulang.
Akan tetapi, khusus pada 17 Ramadhan atau saat peringatan Nuzulul Quran, Masjid Al Furqan menggantikan menu berbuka puasa dengan kuah beulangong, kuliner khas Aceh, yang juga digemari masyarakat saat Ramadhan.
Baca juga: Warga Ternate buru nasi jaha sebagai menu buka puasa
Baca juga: Masjid Sheikh Zayed bagikan 6.000 porsi makanan/hari untuk buka puasa
Baca juga: Ahli gizi UGM sarankan masyarakat tidak berbuka puasa dengan gorengan
Pewarta: Rahmat Fajri
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2023
Tags: