Menpora Dito Ariotedjo sebut lobi PSSI soal sanksi FIFA masih berjalan
3 April 2023 17:59 WIB
Ario Bimo Nandito Ariotedjo memberi keteranga pers usai dilantik sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Kabinet Indonesia Maju dalam sisa masa jabatan periode tahun 2019-2024 oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Senin (3/4/2023). ANTARA/Rangga Pandu Asmara Jingga/aa.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo menyebutkan Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir masih melakukan lobi dan diskusi kepada FIFA untuk mengantisipasi agar Indonesia tidak dikenakan sanksi terberat.
"Sepengetahuan saya komunikasi dengan Ketum Erick Thohir, sekarang lobi-lobi dan diskusi masih dijalankan," kata Dito saat ditemui seusai pelantikan dirinya sebagai Menpora di Istana Negara Jakarta, Senin.
Dito menegaskan bahwa pihaknya akan selalu mendukung upaya yang dilakukan Ketum PSSI Erick Thohir.
"Yang pasti pemerintah dengan tupoksi dan kewenangan kita selalu 'support' dari apa yang dilakukan Ketum PSSI," ujarnya.
Baca juga: Jokowi beri tiga pesan untuk Dito Ariotedjo
Dalam kesempatan sebelumnya, Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengatakan akan bekerja keras untuk bernegosiasi kembali dengan FIFA agar Indonesia tidak diberi sanksi setelah pencabutan status tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.
“Saya akan bekerja keras untuk kembali bernegosiasi kepada FIFA, menghindari sanksi yang bisa terjadi, karena dari FIFA sendiri tentu mengharapkan hal ini tidak terjadi," kata Erick di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (31/3), setelah diterima Presiden RI Joko Widodo.
Namun, diakui Erick, surat FIFA kepada Indonesia memang mengindikasikan bahwa otoritas sepak bola tertinggi di dunia itu sedang mempelajari dan mempertimbangkan sanksi untuk Indonesia.
Negosiasi itu akan dilakukan Erick setelah mendapat undangan FIFA yang akan melakukan pertemuan FIFA Council dalam beberapa hari ke depan.
"Saya sedang menunggu undangan FIFA setelah mereka melakukan rapat FIFA Council, beberapa hari ke depan dan saya siap bertemu dengan FIFA kembali," ujarnya.
Erick menjelaskan Indonesia pernah disanksi FIFA pada 2015 yang mengakibatkan tim nasional dan klub-klub Indonesia tidak bisa berlaga di kompetisi internasional. Dia tidak ingin sanksi itu diberikan kembali ke Indonesia karena akan menjadi sebuah kemunduran bagi sepak bola nasional.
Sebelumnya FIFA memutuskan mencoret Indonesia dari status tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 pada Rabu (29/3) malam.
Baca juga: I Wayan Koster ajak masyarakat hormati keputusan FIFA
"Sepengetahuan saya komunikasi dengan Ketum Erick Thohir, sekarang lobi-lobi dan diskusi masih dijalankan," kata Dito saat ditemui seusai pelantikan dirinya sebagai Menpora di Istana Negara Jakarta, Senin.
Dito menegaskan bahwa pihaknya akan selalu mendukung upaya yang dilakukan Ketum PSSI Erick Thohir.
"Yang pasti pemerintah dengan tupoksi dan kewenangan kita selalu 'support' dari apa yang dilakukan Ketum PSSI," ujarnya.
Baca juga: Jokowi beri tiga pesan untuk Dito Ariotedjo
Dalam kesempatan sebelumnya, Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengatakan akan bekerja keras untuk bernegosiasi kembali dengan FIFA agar Indonesia tidak diberi sanksi setelah pencabutan status tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.
“Saya akan bekerja keras untuk kembali bernegosiasi kepada FIFA, menghindari sanksi yang bisa terjadi, karena dari FIFA sendiri tentu mengharapkan hal ini tidak terjadi," kata Erick di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (31/3), setelah diterima Presiden RI Joko Widodo.
Namun, diakui Erick, surat FIFA kepada Indonesia memang mengindikasikan bahwa otoritas sepak bola tertinggi di dunia itu sedang mempelajari dan mempertimbangkan sanksi untuk Indonesia.
Negosiasi itu akan dilakukan Erick setelah mendapat undangan FIFA yang akan melakukan pertemuan FIFA Council dalam beberapa hari ke depan.
"Saya sedang menunggu undangan FIFA setelah mereka melakukan rapat FIFA Council, beberapa hari ke depan dan saya siap bertemu dengan FIFA kembali," ujarnya.
Erick menjelaskan Indonesia pernah disanksi FIFA pada 2015 yang mengakibatkan tim nasional dan klub-klub Indonesia tidak bisa berlaga di kompetisi internasional. Dia tidak ingin sanksi itu diberikan kembali ke Indonesia karena akan menjadi sebuah kemunduran bagi sepak bola nasional.
Sebelumnya FIFA memutuskan mencoret Indonesia dari status tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 pada Rabu (29/3) malam.
Baca juga: I Wayan Koster ajak masyarakat hormati keputusan FIFA
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2023
Tags: