Palu (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah, mengoptimalkan pencegahan dan penanganan stunting dalam rangka mewujudkan generasi yang sehat.

"Pencegahan dan penanganan stunting terus dilakukan secara berkesinambungan dengan strategi pemenuhan gizi yang layak dan pemberian layanan kesehatan," ucap Bupati Banggai Kepulauan Ihsan Basir, dihubungi dari Palu, Senin.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banggai Kepulauan (Bangkep), kata Ihsan, saat ini telah melakukan audit kasus stunting yang melibatkan seluruh organisasi perangkat daerah.

Baca juga: Pemkab Sigi-BKKBN Sulteng sinergi percepat penurunan stunting

Audit ini, kata dia, untuk mengidentifikasi risiko terjadinya stunting pada kelompok sasaran, mengetahui penyebab risiko terjadinya stunting pada kelompok sasaran sebagai upaya pencegahan dan perbaikan tata laksana kasus yang serupa, menganalisis faktor risiko terjadinya stunting pada balita serta memberikan rekomendasi penanganan kasus dan perbaikan tata laksana kasus serta upaya pencegahan yang harus di lakukan.

Ia mengatakan pencegahan dan penanganan kasus stunting di Kabupaten Banggai Kepulauan ini bukan hanya menjadi tugas dari Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) saja, tetapi juga menjadi tugas dari pemangku kepentingan yang ada.

Menurut dia, pencegahan dan penurunan angka stunting tidak dapat dilakukan hanya oleh sektor kesehatan, melainkan juga melibatkan lintas sektor.

Baca juga: Pemkot Palu optimis bisa turunkan prevalensi stunting meski SSGI naik

“Saya berharap evaluasi terhadap kasus stunting ini juga dapat menjadi bahan untuk pelaksanaan kegiatan berikutnya. Masalah stunting dan anak merupakan bagian yang tak terpisahkan dari penyusunan sehingga dapat memastikan pelaksanaan audit kasus stunting berjalan sesuai dengan tujuan pedoman dan target waktu yang telah ditentukan,” katanya.

Menurut hasil Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (PPGBM) berbasis aplikasi elektronik, angka kasus stunting di Banggai Kepulauan pada 2019 tercatat 22,6 persen naik menjadi 23 persen pada 2020.

Kemudian angka kasus stunting di Banggai Kepulauan menurun menjadi 21,54 persen pada 2021, tetapi naik lagi menjadi 21,87 persen pada 2022.

Baca juga: Wabup Parigi Moutong inginkan para pihak berkomitmen tangani stunting

"Kami menargetkan tahun 2023 turun menjadi 16 persen dan sampai tahun 2026 stunting di Bangkep tersisa 10 persen," ujarnya.