Jakarta (ANTARA) - Hasil pantauan Badan Pusat Statistik (BPS) pada Maret 2023 mencatat bahwa Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) Umum Nasional sebesar 115,21 atau secara tahun ke tahun (y-on-y) naik 5,44 persen dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya.

"Kenaikan tertinggi terjadi pada sektor pertambangan dan penggalian, yakni sebesar 11,02 persen. Sektor pertanian naik sebesar 4,03 persen dan sektor industri naik sebesar 5,70 persen terhadap bulan Maret 2022," ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini dalam jumpa pers Berita Rilis Statistik di Jakarta, Senin.

Baca juga: BPS: Indeks Harga Perdagangan Besar naik, tertinggi pertambangan

Perubahan IHPB bulan ke bulan (m-to-m) Maret 2023 sebesar 0,27 persen dan perubahan IHPB tahun kalender (y-to-d) sebesar 1,16 persen. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga secara y-on-y pada Maret 2023 antara lain telur ayam ras, beras, rokok kretek dengan filter, bensin, solar, dan tepung terigu.

Sementara itu, komoditas yang mengalami kenaikan harga m-to-m Maret 2023 antara lain kelapa sawit, jahe, bawang putih, rokok kretek dengan filter, bensin, dan beras.

Pada Maret 2023, sektor industri merupakan penyumbang andil dominan pada perubahan IHPB tahun ke tahun, yaitu sebesar 4,61 persen. Sektor pertanian menyumbang andil y-on-y sebesar 0,74 persen dan sektor pertambangan dan penggalian menyumbang andil y-on-y sebesar 0,09 persen.

Lebih lanjut, Pudji menyebutkan bahwa IHPB Kelompok Bangunan/Konstruksi y-on-y, yang terdiri dari lima kelompok jenis bangunan, secara umum mengalami kenaikan sebesar 5,64 persen pada Maret 2023 atau terjadi perubahan indeks dari 110,95 pada Maret 2022 menjadi 117,20 pada Maret 2023. IHPB Kelompok Bangunan/Konstruksi m-to-m Maret 2023 mengalami penurunan sebesar 0,26 persen, sementara IHPB Kelompok Bangunan/Konstruksi y-to-d mengalami kenaikan sebesar 0,03 persen.

Pada Maret 2023, semua kelompok jenis bangunan mengalami kenaikan indeks dibandingkan Maret 2022. Kelompok Bangunan Pekerjaan Umum untuk jalan, jembatan, dan pelabuhan mengalami kenaikan tertinggi, yaitu sebesar 7,80 persen. Kelompok Bangunan Tempat Tinggal dan Bukan Tempat Tinggal naik sebesar 3,68 persen, Kelompok Bangunan Pekerjaan Umum untuk Pertanian naik sebesar 6,04 persen, Kelompok Bangunan dan Instalasi Listrik, Gas, Air Minum, dan Komunikasi naik sebesar 4,24 persen, dan Kelompok Bangunan Lainnya naik sebesar 4,46 persen.

Kelompok bahan bangunan yang mengalami kenaikan harga secara y-on-y pada Maret 2023 antara lain solar naik sebesar 23,68 persen, semen naik sebesar 7,46 persen, aspal naik sebesar 14,37 persen, pasir naik sebesar 9,93 persen dan batu fondasi bangunan naik sebesar 5,69 persen.

Sebaliknya, kelompok bahan bangunan yang mengalami penurunan harga secara y-on-y pada Maret 2023 antara lain besi beton turun sebesar 4,13 persen, rangka atap baja turun sebesar 4,24 persen, dan kayu gelondongan turun sebesar 0,96 persen.

Komoditas yang mengalami penurunan harga m-to-m pada Maret 2023 antara lain solar turun sebesar 3,69 persen, semen turun sebesar 0,46 persen, besi beton sebesar 0,41 persen, dan batu fondasi bangunan turun sebesar 0,16 persen.

Sementara itu, berdasarkan hasil pemantauan BPS terhadap perdagangan internasional Februari 2023, Indeks Harga Perdagangan Internasional (IHPI) mengalami kenaikan sebesar 1,57 persen, dari 179,01 pada Januari 2023 menjadi 181,81 pada Februari 2023. Kelompok Barang Impor naik sebesar 2,20 persen, sementara Kelompok Barang Ekspor naik sebesar 1,06 persen dari bulan sebelumnya.

Kelompok Barang Impor merupakan penyumbang andil inflasi dominan pada Indeks Harga Perdagangan Internasional (IHPI) sebesar 0,97 persen. Sementara itu, Kelompok Barang Ekspor menyumbang andil inflasi sebesar 0,60 persen. Perubahan IHPI y-to-d 2023 mengalami kenaikan sebesar 0,89 persen, sedangkan IHPI y-on-y mengalami penurunan sebesar 2,89 persen.

Baca juga: BPS: Indeks harga perdagangan naik, tertinggi sektor pertanian