Polres Gowa selidiki pelaku pembusuran warga Manggarupi
3 April 2023 13:14 WIB
Kepala Seksi Humas Polres Gowa Iptu Abd Rasyid (kiri) menyampaikan keterangan kepada wartawan di halaman kantor Polres Gowa, Sulawesi Selatan. ANTARA/HO/Dokumentasi Humas Polres Gowa.
Makassar (ANTARA) - Tim penyidik Reserse dan Kriminal (Reskrim) Polres Gowa sedang menyelidiki para pelaku penyerangan disertai pembusuran hingga mengakibatkan seorang warga terluka di Jalan Manggarupi, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
"Anggota sudah mengumpulkan data-data di Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan saat ini sedang dalam penyelidikan," kata Kepala Seksi Humas Polres Gowa Iptu Abd Rasyid di Gowa, Senin.
Dampak penyerangan sekelompok pemuda pada Minggu (2/4) di Jalan Manggarupi itu baru terdeteksi satu orang korban dan telah melaporkan kejadian tersebut ke kantor Polres Gowa.
"Sudah melapor bahwa dia menjadi korban kena anak panah atau busur pada bagian kakinya dan sudah mendapatkan perawatan," papar Rasyid.
Sejauh ini belum diketahui apa penyebab utama penyerangan warga setempat. Namun demikian, Tim Reskrim saat ini sedang memburu para pelaku penyerangan tersebut
Sebelumnya, Kapolres Gowa, AKBP Reonald TS Simanjuntak telah memerintahkan Kasat Reskrim segera menindaklanjuti gangguan kamtibmas yang sangat meresahkan warga tersebut, apalagi di bulan ramadhan ini setelah menerima informasi.
"Kasat Reskrim sudah saya perintahkan langsung ke TKP bersama Tim Respek Presisi Polres Gowa dan Resmob Polres Gowa untuk penyelidikan lebih lanjut," tutur mantan Kasat Reskrim Polrestabes Makassar ini menegaskan.
Selain kasus penyerangan disertai pembusuran warga di Manggarupi, kejadian serupa penyerangan kelompok pemuda menyerang warga belum lama ini juga terjadi di Desa Manjalling, Kecamatan Bajeng Barat, Kabupaten Gowa.
Sebanyak tiga orang menjadi korban, satu orang dinyatakan tewas usai terkena anak panah dan menancap di dada kirinya. Satu orang terkena di atas pelipis mata kanannya, dan satu lainnya mengalami luka ringan.
Atas kejadian itu, polisi berhasil menangkap 29 orang, sembilan diantaranya berusia dewasa, selebihnya masih di bawah umur, dan masih dalam pencarian 11 orang yang diduga ikut terlibat menyerang. Motifnya, soal cinta tak direstui hingga salah sasaran menyerang orang lain yang bukan targetnya.
"Anggota sudah mengumpulkan data-data di Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan saat ini sedang dalam penyelidikan," kata Kepala Seksi Humas Polres Gowa Iptu Abd Rasyid di Gowa, Senin.
Dampak penyerangan sekelompok pemuda pada Minggu (2/4) di Jalan Manggarupi itu baru terdeteksi satu orang korban dan telah melaporkan kejadian tersebut ke kantor Polres Gowa.
"Sudah melapor bahwa dia menjadi korban kena anak panah atau busur pada bagian kakinya dan sudah mendapatkan perawatan," papar Rasyid.
Sejauh ini belum diketahui apa penyebab utama penyerangan warga setempat. Namun demikian, Tim Reskrim saat ini sedang memburu para pelaku penyerangan tersebut
Sebelumnya, Kapolres Gowa, AKBP Reonald TS Simanjuntak telah memerintahkan Kasat Reskrim segera menindaklanjuti gangguan kamtibmas yang sangat meresahkan warga tersebut, apalagi di bulan ramadhan ini setelah menerima informasi.
"Kasat Reskrim sudah saya perintahkan langsung ke TKP bersama Tim Respek Presisi Polres Gowa dan Resmob Polres Gowa untuk penyelidikan lebih lanjut," tutur mantan Kasat Reskrim Polrestabes Makassar ini menegaskan.
Selain kasus penyerangan disertai pembusuran warga di Manggarupi, kejadian serupa penyerangan kelompok pemuda menyerang warga belum lama ini juga terjadi di Desa Manjalling, Kecamatan Bajeng Barat, Kabupaten Gowa.
Sebanyak tiga orang menjadi korban, satu orang dinyatakan tewas usai terkena anak panah dan menancap di dada kirinya. Satu orang terkena di atas pelipis mata kanannya, dan satu lainnya mengalami luka ringan.
Atas kejadian itu, polisi berhasil menangkap 29 orang, sembilan diantaranya berusia dewasa, selebihnya masih di bawah umur, dan masih dalam pencarian 11 orang yang diduga ikut terlibat menyerang. Motifnya, soal cinta tak direstui hingga salah sasaran menyerang orang lain yang bukan targetnya.
Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2023
Tags: