JAKARTA (ANTARA) - Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG) akan menunda penerbitan obligasi Tier-1 Tambahan (AT1) hingga pertengahan Mei atau setelah akhir April, setelah keputusan Swiss menghapus obligasi Credit Suisse mengguncang pasar.

Juru bicara perusahaan grup keuangan terbesar di Jepang itu mengatakan bahwa Mitsubishi UFJ memutuskan penundaan dengan mempertimbangkan selera investor dan kondisi pasar.

Sebagaimana dilansir Reuters, Senin, sumber mengatakan Mitsubishi UFJ dan Sumitomo Mitsui Financial Group, mungkin menunda penerbitan April di tengah volatilitas.

Obligasi AT1 - senilai 275 miliar dolar AS (Rp4,12 triliun) yang dikenal sebagai obligasi "contingent convertibles" atau "CoCo" - dapat dikonversi menjadi ekuitas atau dihapuskan jika tingkat modal bank turun di bawah ambang batas tertentu.

Sebagai bagian dari penyelamatan Credit Suisse oleh saingannya UBS, regulator Swiss FINMA menetapkan bahwa obligasi AT1 Credit Suisse dengan nilai nosional 16 miliar franc (17,35 miliar dolar AS/Rp260 triliun) akan dihapuskan, sebuah keputusan yang mengejutkan pasar kredit global dan membuat marah banyak pemegang obligasi.

Baca juga: Pengamat: Kolaborasi MUFG-Danamon di "startup" dapatkan momentum bagus

Baca juga: Danamon, Adira dan MUFG siap dorong pertumbuhan pembiayaan otomotif


Baca juga: Kolaborasi pembiayaan untuk dorong sektor otomotif pulihkan ekonomi