London (ANTARA) - New York Times menyatakan tidak akan membayar biaya bulanan untuk mendapatkan centang biru Twitter, kata juru bicara surat kabar itu beberapa jam setelah kehilangan status terverifikasi pada platform media sosial tersebut.
Menurut kebijakan baru Twitter, tanda centang biru kini hanya bisa didapatkan melalui langganan berbayar.
Di Amerika Serikat, setiap badan organisasi harus mengeluarkan 1.000 dolar AS (Rp15 juta) per bulan untuk mendapatkan tanda centang emas, sedangkan individu yang ingin mendapatkan centang biru bisa berlangganan dengan harga mulai dari 7 dolar AS (Rp105 ribu).
Baca juga: Langganan Twitter Blue kini tersedia di dunia, berapa harganya?
"Kami juga tidak akan mengganti pembayaran Twitter Blue untuk akun pribadi reporter kecuali dalam kasus yang jarang terjadi di mana status ini penting untuk tujuan pemberitaan," kata juru bicara koran tersebut.
Media daring Politico juga tidak akan membayar verifikasi biru Twitter milik stafnya.
Twitter mengumumkan bahwa mulai 1 April, sejumlah akun akan kehilangan tanda centang biru pada akun terverifikasi karena perusahaan media sosial milik Elon Musk tersebut memutuskan menghentikan program lamanya itu.
Situs berita Axios sebelumnya melaporkan bahwa Gedung Putih tidak akan membayar hanya demi centang biru untuk akun Twitter resmi stafnya.
Baca juga: Musk sebut hanya akun terverifikasi bisa ikut jajak pendapat Twitter
Sumber: Reuters
New York Times tolak bayar tanda centang biru Twitter
2 April 2023 22:12 WIB
Arsip foto - Akun Twitter Elon Musk yang telah terverifikasi dengan centang biru. ANTARA/REUTERS/Dado Ruvic/Illustration.
Penerjemah: Shofi Ayudiana
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2023
Tags: