Pontianak (ANTARA) - Wakil Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Ria Norsan mengajak masyarakat Kabupaten Mempawah untuk terus melestarikan Festival Sahur-Sahur yang menjadi ciri khas umat Islam di kabupaten tersebut.

"Festival Sahur-Sahur ke XX tahun 2023 di Kabupaten Mempawah resmi dimulai, kegiatan rutin yang diselenggarakan tiap tahunnya setiap bulan Ramadhan ini, diikuti 100 peserta yang tergabung dari berbagai grup dan kelompok dari seluruh daerah di Kalbar ini tampak semarak dan meriah. Untuk itu saya harapkan masyarakat Mempawah untuk terus melestarikan kegiatan ini," kata Ria Norsan saat membuka Festival Sahur-sahur di Mempawah, Minggu pagi.

Pada kegiatan tahunan tersebut terlihat antusias masyarakat yang hadir menyaksikan kegiatan Festival Sahur-Sahur ke XX.Ratusan peserta turun ke jalan melakukan pawai keliling mengitari Kota Bestari ini sambil memainkan perkusi yang unik, bertemakan "Sahur - Sahur."

"Festival ini merupakan salah satu agenda tahunan dalam rangka pelestarian nilai adat budaya masyarakat, khususnya dalam membangunkan masyarakat untuk makan sahur," tuturnya.

Menurutnya, Festival Sahur-Sahur ke XX membuat paradigma baru dalam pembangunan dunia pariwisata yang tidak lagi berorientasi pada jumlah tapi kualitas, sehingga bisa menjadi penyumbang devisa serta memberikan nilai tambah terhadap industri kreatif.

Baca juga: Menparekraf ajak investor bangun destinasi wisata Kalimantan Barat

"Kalender wisata Kalbar telah diresmikan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia pada tanggal 9 Februari 2023 yang lalu. Total nya ada 23 jenis event yang telah dipromosikan secara nasional, salah satunya Festival Sahur-Sahur di Kabupaten Mempawah ini," kata Ria Norsan.

Di tempat yang sama Bupati Mempawah Erlina mengatakan pemkab mendukung penuh Festival Sahur-Sahur ke XX dengan merealisasikan anggaran sebesar Rp200 juta untuk festival itu.

"Mudah-mudahan pada tahun 2024 nanti, anggaran untuk Festival Sahur-Sahur bisa kita tambah agar lebih meriah dan semarak lagi," katanya.

Festival Sahur-Sahur yang telah berlangsung selama dua dekade ini secara konsisten telah menjadi kebanggaan dan ikon masyarakat Kabupaten Mempawah. Ia mengatakan Festival Sahur-Sahur menjadi ajang yang ditunggu oleh masyarakat Kalbar, khususnya warga Mempawah.

"Kegiatan ini berhasil menghidupkan kembali tradisi masyarakat berdasarkan kearifan lokal dalam mengisi semaraknya Bulan Suci Ramadhan, khususnya dalam hal membangunkan makan sahur," kata Herlina.

Baca juga: Sekda Kalbar minta Festival Durian masuk agenda wisata