Pertamina tambah pasokan LPG 3 kg untuk Kalimantan antisipasi Lebaran
2 April 2023 01:43 WIB
Eksekutif GM PT Pertamina Patra Niaga Taufiq Setyawan di Terminal BBM Terpadu Balikpapan, memastikan distribusi BBM dan LPG lancar ke titik-titik penyaluran. (ANTARA/HO-Patra Niaga)
Balikpapan (ANTARA) - Pertamina menambah stok LPG 3 kg hingga 4,6 persen untuk seluruh Kalimantan sebagai antisipasi kebutuhan rumah tangga yang meningkat selama Ramadhan hingga Lebaran 2023/Idul Fitri 1444 Hijriah.
"Stoknya kami tambah 4,6 persen dari rata-rata normal harian atau dari konsumsi normal harian," kata General Manager Eksekutif Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, M Taufiq Setyawan di Bakik Papan, Sabtu.
Konsumsi harian normal LPG Kalimantan adalah 1.708 metrik ton atau 569.333 tabung. Tambahan 4,6 persen berarti menjadi 1.788 metrik ton atau 596.000 tabung. Penambahan penyaluran LPG 3 kg tersebut mulai dilakukan sejak minggu pertama April ini.
Untuk wilayah Kalimantan Timur, penambahan pasokan sebanyak 6,4 persen, dari 373 metrik ton (124.333 tabung) menjadi 397 metrik ton atau 132.333 tabung.
Selain penambahan penyaluran, Pertamina juga menyiapkan agen dan pangkalan siaga guna memenuhi kebutuhan masyarakat akan LPG.
Sebanyak 343 agen LPG dan 1.122 pangkalan dan pengecer atau gerai disiagakan di seluruh wilayah Kalimantan. Pertamina juga berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk pengamanan distribusi BBM.
Koordinasi juga dilakukan dengan Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (DLLJAR) setempat untuk antisipasi daerah rawan macet, situasi perbaikan jalan, termasuk area keluar-masuk lokasi Terminal Bahan Bakar Minyak (BBM). Koordinasi juga dilakukan dengan bank untuk memperlancar proses keuangan khususnya di saat hari libur.
Baca juga: Pertamina menjamin ketersediaan BBM menjelang Idul Fitri di Kaltara
Baca juga: Pertagas kembangkan infrastruktur gas di Kalimantan dan Sulawesi
“Untuk memastikan kelancaran distribusi BBM dan LPG tersebut kami membentuk Satuan Tugas (Satgas) terhitung mulai 1 April hingga 2 Mei 2023 di kantor Regional dan seluruh lokasi titik penyaluran BBM dan LPG yang di Kalimantan,” kata Taufiq.
Wilayah kerja Satgas ini melingkupi Kalimantan yakni di Provinsi Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Barat.
Sama seperti LPG, pada BBM pun diperhitungkan akan ada kenaikan konsumsi. Perkiraan Pertamina, kenaikan itu mencapai 7,6 persen untuk BBM jenis gasoline yaitu Pertalite, Pertamax, Pertamax Turbo, dan 1,5 persen untuk gasoil, yaitu solar, Pertadex, dan Dexlite.
Khusus untuk Kaltim, kenaikannya 10,4 persen gasoline dan 1,2 persen gasoil, dan 5,2 persen LPG.
Konsumsi gasoil tidak naik signifikan karena mesin-mesin industri justru libur selama menjelang hingga beberapa hari setelah Idul Fitri.
Secara lebih rinci, peningkatan stok Pertalite adalah sebesar 8,10 persen dari konsumsi normal harian atau sekitar 6.561 kilo liter (KL) per hari menjadi 7.092 KL per hari untuk seluruh wilayah Kalimantan. Untuk Kalimantan Timur, peningkatan stok Pertalite sebesar 10,41 persen dari konsumsi normal harian atau sekitar 1.784 KL per hari menjadi 1.970 KL per hari
Untuk BBM jenis Pertamax kenaikannya sebesar 4,2 persen dari konsumsi normal harian atau sekitar 890 KL per hari menjadi 927 KL per hari di wilayah Kalimantan. Untuk Kalimantan Timur, peningkatan stok Pertamax 10,3 persen dari konsumsi normal harian atau sekitar 221 KL per hari menjadi 244 KL/hari.
Peningkatan konsumsi Pertamax Turbo diperkirakan sebesar 2,5 persen dari konsumsi normal harian atau sekitar 25 KL per hari menjadi 25,7 KL per hari di seluruh Kalimantan. Untuk Kalimantan Timur peningkatan stok Pertamax Turbo 5,2 persen dari konsumsi normal harian atau sekitar 10,3 KL per hari menjadi 10,8 KL per hari.
Rincian kenaikan untuk BBM gasoil yaitu untuk solar sebesar 1,5 persen dari konsumsi normal harian atau sekitar 2.689 KL per hari menjadi 2.730 KL per hari di wilayah Kalimantan. Untuk Kalimantan Timur, peningkatan stok solar 1,5 persen dari konsumsi normal harian atau sekitar 632 KL/hari menjadi 641 KL per hari.
Dexlite diperkirakan naik konsumsinya sebesar 1,2 persen dari konsumsi normal harian atau sekitar 439 KL per hari menjadi 444 KL per hari di wilayah Kalimantan dan untuk Kalimantan Timur saja tidak mengalami kenaikan sehingga tetap disalurkan sebesar 150,7 KL per hari
BBM Pertamina Dex atau Pertadex kenaikannya dihitung sebesar 2,1 persen dari konsumsi normal harian atau sekitar 45 KL per hari menjadi 45,9 KL per hari di wilayah Kalimantan. Untuk Kalimantan Timur, konsumsi Dex cenderung meningkat mendekati 1 persen dari konsumsi normal atau sekitar 15,1 KL per hari menjadi 15,2 KL per hari.
Untuk penyaluran langsung ke masyarakat, Pertamina menyiagakan SPBU (Stasiun Pengisian Bahan BAkar Umum, pompa bensin) di jalur padat kendaraan dan wisata sebanyak 114 SPBU; tersebar di Kalimantan Timur sebanyak 19 SPBU, Kalimantan Barat 46 SPBU, Kalimantan Tengah 15 SPBU, Kalimantan Utara 3 SPBU, dan Kalimantan Selatan 31 SPBU. Seluruh SPBU siaga ini akan beroperasi selama 24 jam dan akan mulai menimbun stoknya sejak sepakan sebelum Idul Fitri.
Baca juga: Pertamina tambah pasokan BBM hingga 26 persen di Kalimantan
Baca juga: Budidaya lalat hitam PHKT bantu siapkan ibu kota baru ramah lingkungan
"Stoknya kami tambah 4,6 persen dari rata-rata normal harian atau dari konsumsi normal harian," kata General Manager Eksekutif Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, M Taufiq Setyawan di Bakik Papan, Sabtu.
Konsumsi harian normal LPG Kalimantan adalah 1.708 metrik ton atau 569.333 tabung. Tambahan 4,6 persen berarti menjadi 1.788 metrik ton atau 596.000 tabung. Penambahan penyaluran LPG 3 kg tersebut mulai dilakukan sejak minggu pertama April ini.
Untuk wilayah Kalimantan Timur, penambahan pasokan sebanyak 6,4 persen, dari 373 metrik ton (124.333 tabung) menjadi 397 metrik ton atau 132.333 tabung.
Selain penambahan penyaluran, Pertamina juga menyiapkan agen dan pangkalan siaga guna memenuhi kebutuhan masyarakat akan LPG.
Sebanyak 343 agen LPG dan 1.122 pangkalan dan pengecer atau gerai disiagakan di seluruh wilayah Kalimantan. Pertamina juga berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk pengamanan distribusi BBM.
Koordinasi juga dilakukan dengan Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (DLLJAR) setempat untuk antisipasi daerah rawan macet, situasi perbaikan jalan, termasuk area keluar-masuk lokasi Terminal Bahan Bakar Minyak (BBM). Koordinasi juga dilakukan dengan bank untuk memperlancar proses keuangan khususnya di saat hari libur.
Baca juga: Pertamina menjamin ketersediaan BBM menjelang Idul Fitri di Kaltara
Baca juga: Pertagas kembangkan infrastruktur gas di Kalimantan dan Sulawesi
“Untuk memastikan kelancaran distribusi BBM dan LPG tersebut kami membentuk Satuan Tugas (Satgas) terhitung mulai 1 April hingga 2 Mei 2023 di kantor Regional dan seluruh lokasi titik penyaluran BBM dan LPG yang di Kalimantan,” kata Taufiq.
Wilayah kerja Satgas ini melingkupi Kalimantan yakni di Provinsi Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Barat.
Sama seperti LPG, pada BBM pun diperhitungkan akan ada kenaikan konsumsi. Perkiraan Pertamina, kenaikan itu mencapai 7,6 persen untuk BBM jenis gasoline yaitu Pertalite, Pertamax, Pertamax Turbo, dan 1,5 persen untuk gasoil, yaitu solar, Pertadex, dan Dexlite.
Khusus untuk Kaltim, kenaikannya 10,4 persen gasoline dan 1,2 persen gasoil, dan 5,2 persen LPG.
Konsumsi gasoil tidak naik signifikan karena mesin-mesin industri justru libur selama menjelang hingga beberapa hari setelah Idul Fitri.
Secara lebih rinci, peningkatan stok Pertalite adalah sebesar 8,10 persen dari konsumsi normal harian atau sekitar 6.561 kilo liter (KL) per hari menjadi 7.092 KL per hari untuk seluruh wilayah Kalimantan. Untuk Kalimantan Timur, peningkatan stok Pertalite sebesar 10,41 persen dari konsumsi normal harian atau sekitar 1.784 KL per hari menjadi 1.970 KL per hari
Untuk BBM jenis Pertamax kenaikannya sebesar 4,2 persen dari konsumsi normal harian atau sekitar 890 KL per hari menjadi 927 KL per hari di wilayah Kalimantan. Untuk Kalimantan Timur, peningkatan stok Pertamax 10,3 persen dari konsumsi normal harian atau sekitar 221 KL per hari menjadi 244 KL/hari.
Peningkatan konsumsi Pertamax Turbo diperkirakan sebesar 2,5 persen dari konsumsi normal harian atau sekitar 25 KL per hari menjadi 25,7 KL per hari di seluruh Kalimantan. Untuk Kalimantan Timur peningkatan stok Pertamax Turbo 5,2 persen dari konsumsi normal harian atau sekitar 10,3 KL per hari menjadi 10,8 KL per hari.
Rincian kenaikan untuk BBM gasoil yaitu untuk solar sebesar 1,5 persen dari konsumsi normal harian atau sekitar 2.689 KL per hari menjadi 2.730 KL per hari di wilayah Kalimantan. Untuk Kalimantan Timur, peningkatan stok solar 1,5 persen dari konsumsi normal harian atau sekitar 632 KL/hari menjadi 641 KL per hari.
Dexlite diperkirakan naik konsumsinya sebesar 1,2 persen dari konsumsi normal harian atau sekitar 439 KL per hari menjadi 444 KL per hari di wilayah Kalimantan dan untuk Kalimantan Timur saja tidak mengalami kenaikan sehingga tetap disalurkan sebesar 150,7 KL per hari
BBM Pertamina Dex atau Pertadex kenaikannya dihitung sebesar 2,1 persen dari konsumsi normal harian atau sekitar 45 KL per hari menjadi 45,9 KL per hari di wilayah Kalimantan. Untuk Kalimantan Timur, konsumsi Dex cenderung meningkat mendekati 1 persen dari konsumsi normal atau sekitar 15,1 KL per hari menjadi 15,2 KL per hari.
Untuk penyaluran langsung ke masyarakat, Pertamina menyiagakan SPBU (Stasiun Pengisian Bahan BAkar Umum, pompa bensin) di jalur padat kendaraan dan wisata sebanyak 114 SPBU; tersebar di Kalimantan Timur sebanyak 19 SPBU, Kalimantan Barat 46 SPBU, Kalimantan Tengah 15 SPBU, Kalimantan Utara 3 SPBU, dan Kalimantan Selatan 31 SPBU. Seluruh SPBU siaga ini akan beroperasi selama 24 jam dan akan mulai menimbun stoknya sejak sepakan sebelum Idul Fitri.
Baca juga: Pertamina tambah pasokan BBM hingga 26 persen di Kalimantan
Baca juga: Budidaya lalat hitam PHKT bantu siapkan ibu kota baru ramah lingkungan
Pewarta: Novi Abdi
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023
Tags: