Moskow (ANTARA) - Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergei Lavrov dan Menlu Iran Hossein Amir-Abdollahian sepakat melanjutkan upaya bersama guna meningkatkan kerja sama praktis kedua negara.

Perhatian khusus diberikan pada penguatan hubungan perdagangan, ekonomi, dan investasi, serta pada implementasi proyek-proyek utama di sektor energi nuklir, bahan bakar, dan transportasi, ujar Lavrov dalam konferensi pers bersama usai menggelar pembicaraan dengan Amir-Abdollahian di Moskow, Rabu (29/3).

Terlepas dari sanksi ilegal Amerika Serikat (AS) dan para sekutunya, perdagangan Rusia-Iran mencapai rekor 4,86 miliar dolar AS pada 2022 atau meningkat lebih dari 20 persen dibandingkan pada 2021, ungkap Lavrov.

Berbicara soal isu-isu internasional dan regional, Lavrov mengungkapkan bahwa kedua belah pihak telah menegaskan kembali penolakannya terhadap kebijakan destruktif Barat, yang bertujuan mengganti hukum internasional dan arsitektur berpusat pada Perserikatan Bangsa-Bangsa dengan 'tatanan berbasis aturan' AS.

Moskow dan Teheran meyakini tidak ada alternatif untuk kesepakatan nuklir Iran. Selain itu, dunia masih menunggu pihak AS untuk kembali melaksanakan kewajibannya berdasarkan pakta tersebut, imbuh Lavrov.

Dalam keterangan pers itu, Amir-Abdollahian mengungkapkan bahwa pembicaraan kedua belah pihak berjalan dengan "sangat baik," seraya menambahkan bahwa Iran dan Rusia telah membuat kemajuan signifikan dalam mengembangkan hubungan bilateral di berbagai bidang.