ASEAN 2023
Menkeu: ASEAN jadi titik terang dan tempat stabilitas ekonomi global
31 Maret 2023 20:46 WIB
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani (kanan) dalam konferensi pers bersama pertemuan pertama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral ASEAN (1st ASEAN Finance Ministers and Central Bank Governors/AFMGM) 2023 di Kabupaten Badung, Bali, Jumat (31/3/2023). ANTARA/Agatha Olivia Victoria/aa.
Badung, Bali (ANTARA) - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan ASEAN tetap menjadi titik terang dan tempat stabilitas ekonomi global di tengah lingkungan global yang menantang dan kompleks.
"Kawasan ini menawarkan prospek yang lebih menjanjikan dibandingkan prospek global yang lebih suram," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers bersama pertemuan pertama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral ASEAN (1st ASEAN Finance Ministers and Central Bank Governors/AFMGM) 2023 di Kabupaten Badung, Bali, Jumat.
Dengan demikian hal tersebut menggarisbawahi pentingnya kolaborasi dan kerja sama yang kuat untuk menahan risiko yang masih ada dan dapat menjadi ancaman bagi perekonomian kawasan.
Adapun saat ini terdapat tantangan global yang mencakup risiko penurunan dari tekanan inflasi yang terus tinggi, ketidakpastian atas ketegangan di Eropa, fragmentasi geopolitik, pengetatan pembiayaan global yang dapat semakin memperburuk kesulitan utang, serta runtuhnya bank di Amerika Serikat dan Eropa.
Maka dari itu, ia menilai tema Keketuaan ASEAN 2023 sangat penting, yaitu ASEAN Matters: Epicentrum of Growth. Dengan tema ini, Indonesia ingin menunjukkan bahwa ASEAN tetap relevan, strategis, dan penting.
Indonesia juga ingin menjadikan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi regional dan dunia dalam tiga dorongan strategis di Keketuaan Indonesia, yaitu pemulihan dan pembangunan kembali, ekonomi digital, dan keberlanjutan.
Prioritas Indonesia dalam Keketuaan ASEAN tahun ini dirumuskan berdasarkan kesinambungan dan perubahan.
Menurut Bendahara Negara tersebut, Indonesia juga fokus pada penyelesaian komitmen ASEAN yang ada, seperti dalam cetak biru saat ini sekaligus menekankan pentingnya mempersiapkan inisiatif baru untuk mengatasi berbagai tantangan yang berkembang di kawasan dan dunia.
"Kami percaya bahwa prioritas Keketuaan ASEAN tahun ini tepat waktu dan penting, serta dibutuhkan dalam kondisi global yang penuh tantangan seperti saat ini," tuturnya.
"Kawasan ini menawarkan prospek yang lebih menjanjikan dibandingkan prospek global yang lebih suram," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers bersama pertemuan pertama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral ASEAN (1st ASEAN Finance Ministers and Central Bank Governors/AFMGM) 2023 di Kabupaten Badung, Bali, Jumat.
Dengan demikian hal tersebut menggarisbawahi pentingnya kolaborasi dan kerja sama yang kuat untuk menahan risiko yang masih ada dan dapat menjadi ancaman bagi perekonomian kawasan.
Adapun saat ini terdapat tantangan global yang mencakup risiko penurunan dari tekanan inflasi yang terus tinggi, ketidakpastian atas ketegangan di Eropa, fragmentasi geopolitik, pengetatan pembiayaan global yang dapat semakin memperburuk kesulitan utang, serta runtuhnya bank di Amerika Serikat dan Eropa.
Maka dari itu, ia menilai tema Keketuaan ASEAN 2023 sangat penting, yaitu ASEAN Matters: Epicentrum of Growth. Dengan tema ini, Indonesia ingin menunjukkan bahwa ASEAN tetap relevan, strategis, dan penting.
Indonesia juga ingin menjadikan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi regional dan dunia dalam tiga dorongan strategis di Keketuaan Indonesia, yaitu pemulihan dan pembangunan kembali, ekonomi digital, dan keberlanjutan.
Prioritas Indonesia dalam Keketuaan ASEAN tahun ini dirumuskan berdasarkan kesinambungan dan perubahan.
Menurut Bendahara Negara tersebut, Indonesia juga fokus pada penyelesaian komitmen ASEAN yang ada, seperti dalam cetak biru saat ini sekaligus menekankan pentingnya mempersiapkan inisiatif baru untuk mengatasi berbagai tantangan yang berkembang di kawasan dan dunia.
"Kami percaya bahwa prioritas Keketuaan ASEAN tahun ini tepat waktu dan penting, serta dibutuhkan dalam kondisi global yang penuh tantangan seperti saat ini," tuturnya.
Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023
Tags: