Kabupaten Bogor (ANTARA) - Produk-produk suvenir buatan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Kabupaten Bogor, Jawa Barat berhasil menembus pasar internasional melalui salah satu perusahaan suvenir bernama Souvia.

Founder Sovia Ahsan Abduh Andi Sihotang, di Bogor, Jumat, menyebutkan bahwa pihaknya telah memasarkan hasil produksi tangan-tangan kreatif pelaku UMKM lokal ke pasar nasional yang mencakup perusahaan nasional dan instansi pemerintah, serta ke forum internasional, yakni G20 pada 2022 lalu.

Menurutnya, masyarakat di beberapa desa wilayah Kabupaten Bogor telah mampu menghasilkan kerajinan berkualitas. Mereka secara turun-temurun bisa membuat aktivitas produksi kerajinan terus eksis di tengah perkembangan zaman yang pesat.

"Sebagai contoh, Desa Tegalwaru yang penduduknya telah turun-temurun mengembangkan sentra kerajinan dengan hasil produk berupa tas, dompet, sabuk, dan lain sebagainya," katanya lagi.

Ahsan mengatakan, Souvia yang perusahaannya berbasis di Bogor, memanfaatkan adanya potensi tersebut dengan inovasi dan strategi pemasaran yang baik, sehingga membuka jangkauan pasar produk UMKM menjadi lebih luas.

“Soal kualitas hasil produksi, Souvia tidak ragu. Sejak 2013, kami telah mempercayakan produksi berbagai suvenir dan seminar kit kepada 120 orang pelaku UMKM di beberapa desa di wilayah Kabupaten Bogor," kata Ahsan.

Souvia, kata dia, menyokong berbagai peralatan produksi sesuai standar internasional dan secara bertahap melakukan pelatihan bagi para pelaku UMKM Kabupaten Bogor, seperti di Desa Tegalwaru dan Desa Bojong Rangkas.

Ahsan menjelaskan bahwa Souvia juga tidak hanya fokus untuk mengembangkan produk suvenir dan seminar kit, tapi juga aktif membangun promosi dan kerja sama guna menjangkau pasar yang lebih luas.

“Baik instansi pemerintah maupun perusahaan mempercayakan Souvia untuk melakukan campaign kearifan lokal budaya melalui karya sebuah produk berupa gift set, goodie bag, pouch, kain tenun adonara, greeting card, agenda, e-mMoney, name tag yang semuanya berciri khas batik Indonesia & label kegiatan G20," kata Ahsan.
Baca juga: G20 Indonesia berpotensi mendukung UMKM lokal
Baca juga: Dispar Manggarai Barat sebut songke banyak dipilih wisnus jadi suvenir