Pemerintah mulai pemulihan 13 sungai dari Ciliwung
3 Desember 2012 14:41 WIB
Pemukiman penduduk dan kegiatan industri di sepanjang Sungai Ciliwung membuat sungai mengalami pendangkalan dan airnya tercemar, sehingga tak bisa lagi dimanfaatkan untuk menunjang kehidupan. (ANTARA/Paramayuda)
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah akan memulai upaya pemulihan 13 sungai di seluruh Indonesia dengan proyek percontohan di Ciliwung, sungai berhulu di Gunung Pangrango, Jawa Barat, yang mengalir melewati Puncak, Ciawi, Bogor, dan Depok serta bermuara di Teluk Jakarta.
"Masih difokuskan untuk Ciliwung dulu," kata Menteri Lingkungan Hidup, Balthasar Kambuaya, usai penandatanganan nota kesepahaman kerja sama pemulihan lingkungan dengan Kementerian Lingkungan Hidup Korea Selatan di Jakarta, Senin.
Pemerintah Indonesia menjalin kerja sama dengan Korea Selatan dalam upaya restorasi Sungai Ciliwung karena negara itu berhasil menengani pencemaran limbah industri di Sungai Han, salah satu sungai besar di Korea Selatan.
"Korea dulu mengalami pencemaran sungai, untuk mengatasi masalah tersebut kami punya kebijakan teknologi, kini saatnya membagi teknologi tersebut ke negara lain," kata Menteri Lingkungan Hidup Korea Selatan, Yoo Young Sook.
Proyek kerja sama Kementerian Lingkungan Hidup Indonesia dan Korea Environmental Industry and Technology Institute (KEITI) dan Korea International Cooperation Agency (KOICA) itu disebutkan akan menjadi titik awal penyelamatan sungai.
"Peletakkan batu pertama rehabilitasi ini menjadi awal pengembalian fungsi sungai-sungai di seluruh Indonesia," kata Yoo.
Proyek kerja sama pemulihan sungai yang antara lain akan meliputi pembangunan fasilitas pengelolaan limbah domestik, penyediaan fasilitas ramah lingkungan dan pembangunan pusat pendidikan tersebut akan berlangsung selama 36 bulan hingga 2015 mendatang.
Dana untuk proyek restorasi sungai tersebut terdiri atas Rp10 miliar dana pemerintah Indonesia dan hibah sembilan juta dolar AS dari pemerintah Korea Selatan.
(A064)
"Masih difokuskan untuk Ciliwung dulu," kata Menteri Lingkungan Hidup, Balthasar Kambuaya, usai penandatanganan nota kesepahaman kerja sama pemulihan lingkungan dengan Kementerian Lingkungan Hidup Korea Selatan di Jakarta, Senin.
Pemerintah Indonesia menjalin kerja sama dengan Korea Selatan dalam upaya restorasi Sungai Ciliwung karena negara itu berhasil menengani pencemaran limbah industri di Sungai Han, salah satu sungai besar di Korea Selatan.
"Korea dulu mengalami pencemaran sungai, untuk mengatasi masalah tersebut kami punya kebijakan teknologi, kini saatnya membagi teknologi tersebut ke negara lain," kata Menteri Lingkungan Hidup Korea Selatan, Yoo Young Sook.
Proyek kerja sama Kementerian Lingkungan Hidup Indonesia dan Korea Environmental Industry and Technology Institute (KEITI) dan Korea International Cooperation Agency (KOICA) itu disebutkan akan menjadi titik awal penyelamatan sungai.
"Peletakkan batu pertama rehabilitasi ini menjadi awal pengembalian fungsi sungai-sungai di seluruh Indonesia," kata Yoo.
Proyek kerja sama pemulihan sungai yang antara lain akan meliputi pembangunan fasilitas pengelolaan limbah domestik, penyediaan fasilitas ramah lingkungan dan pembangunan pusat pendidikan tersebut akan berlangsung selama 36 bulan hingga 2015 mendatang.
Dana untuk proyek restorasi sungai tersebut terdiri atas Rp10 miliar dana pemerintah Indonesia dan hibah sembilan juta dolar AS dari pemerintah Korea Selatan.
(A064)
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2012
Tags: