Jakarta (ANTARA News) - Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan dukungan yang diberikan pemerintah pusat untuk proyek mass rapid transit (MRT) di Jakarta sudah maksimal, ditandai dengan hibah 52 persen biaya proyek dari pemerintah pusat ke Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

"Total yang disepakati oleh pemerintah pusat menghibahkan 52 persen biaya proyek (MRT) dan 48 persen sisanya diberikan dalam bentuk pinjaman dengan bunga murah," kata Menkeu di kantor Presiden Jakarta, Senin.

Ia mengatakan, pada dasarnya pemerintah pusat mendukung pelaksanaan pembangunan MRT Jakarta dan siap berkomunikasi dengan Gubernur DKI Joko Widodo mengenai proyek tersebut.

Sebelumnya, Joko Widodo (Jokowi) mengatakan Pemprov DKI akan mengambil keputusan terkait kelanjutan proyek tansportasi massal berbasis rel MRT pada akhir tahun 2012.

"Kita lebih dulu dari Kuala Lumpur. Saya baru lima minggu jadi Gubernur harus buat kalkulasi apakah membebani apa tidak," kata Jokowi, Minggu (2/12).

Ia mengatakan, Pemprov DKI menerapkan prinsip kehati-hatian dalam mengambil keputusan terkait nasib proyek MRT.

"Akhir tahun ini akan diputuskan dengan segala risikonya. Kalau pemimpin tidak mau ambil risikonya tidak usah jadi pemimpin," ujarnya.

Jokowi menegaskan, proyek MRT berisiko tinggi bila diputuskan secara tidak cermat.

(P008/C004)