Pekalongan (ANTARA News) - Kalangan industri jeans dan tenun Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah meminta kepada pemerintah mengkaji ulang rencana kenaikan tarif dasar listrik karena kondisi itu akan semakin memberatkan kelangsungan usaha mereka.

Pengusaha kain tenun, Bisri Romli di Pekalongan, Minggu, mengatakan bahwa rencana pemerintah menaikkan TDL dipastikan akan makin memberatkan pengusaha yang bergerak pada bidang industri jeans dan tenun karena mereka sebelumnya juga dihadapkan pada persoalan kenaikan UMK dan bahan bakar minyak.

"Sekitar 40 pengusaha tenun keberatan terhadap rencana kenaikan TDL. Akan tetapi TDL dipasti tetap naik sehingga kami meminta pada pemerintah bisa mencarikan solusi agar perajin tenun dan jeans bisa tetap melangsungkan usahanya," katanya.

Ketua Kadin Kabupaten Pekalongan, Failasuf mengatakan bahwa rencana pemerintah menaikkan TDL sudah tidak dapat dihindari lagi sehingga kondisi tersebut dipastikan akan memberatkan usaha industri.

Pada 2013, katanya, pengusaha industri sudah terbebani dengan adanya kenaikan BBM dan upah minimum propinsi (UMP) untuk Kabupaten Pekalongan, sebesar Rp873 ribu.

"Oleh karena itu, kami masih harus menghitung ulang lagi jika TDL jadi dinaikkan karena kenaikan harga BBM dan UMP jelas sudah sangat memberatkan pengusaha," katanya.

Ia mengatakan jika pemerintah memastikan menaikkan tarif dasar listrik maka Kadin hanya bisa mengikuti kebijakan tersebut.

"Hanya saja kenaikan TDL yang ditetapkan pemerintah tidak terlalu besar agar sektor industri tetap bisa melangsungkan usahanya," katanya. (KTD/E005)