Lombok Barat (ANTARA) - Bupati Lombok Barat H Fauzan Khalid mengukuhkan 22 anggota Dewan Pengawas dan Pengelola Destination Management Organization (DMO) Kawasan Khusus Senggigi 2023, Kamis.

Fauzan menjelaskan Dewan Pengawas dan Direksi DMO Kawasan Khusus Senggigi dibentuk dengan tujuan untuk membantu pemerintah daerah mengkoordinasikan, mengkomunikasikan dan memberikan masukan terkait dengan bagaimana mengelola kawasan wisata Senggigi.

"Mudah-mudahan dengan adanya DMO ini kita bisa lebih mengakselerasi percepatan pembangunan pariwisata," katanya.

Menurut dia, keberadaan DMO dapat dianalogikan seperti Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) kecil. Jika di KEK menggunakan peraturan Presiden dan bersifat nasional, DMO Senggigi bersifat lokal dan pembentukannya sangat mempertimbangkan hal-hal yang bersifat lokal di daerah wisata tertentu.

Hal itu berdasarkan pengalaman studi banding di Bali, di mana di Nusa Dua menggunakan KEK, sedangkan di Sanur menggunakan pola DMO.

Fauzan menambahkan dengan susunan anggota DMO yang terdiri atas para general manager dan pemilik hotel, pemilik cafe, pemilik restoran, pelaku usaha perjalanan pariwisata hingga akademisi yang sudah sangat berpengalaman dan dikatakan sudah sangat mengerti kondisi kepariwisataan di Senggigi.

Oleh sebab itu, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat sangat berharap DMO tersebut mampu mengakselerasi pembangunan pariwisata hingga mengakselerasi percepatan penyelesaian berbagai masalah yang timbul di kawasan Senggigi.

"Tentu kita semua juga harus mendukung mereka sehingga apa yang menjadi keputusan yang sesuai dengan kewenangan yang kita berikan itu bisa berjalan dan lebih efektif," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Utama DMO Senggigi 2023, Awanadhi Aswinabawa mengatakan bahwa DMO akan mencoba menyinkronkan semua pihak untuk berjalan bersama satu nada dalam mengembangkan kawasan wisata Senggigi.

"Yang terpenting adalah kita mencoba untuk bersinergi dengan pemerintah, khususnya Pemerintah Kabupaten Lombok Barat untuk menciptakan apa yang kita sebut sebagai tatanan tata kelola pariwisata yang seimbang dan sesuai dengan prinsip-prinsip pariwisata yang berkelanjutan," katanya.

Adapun yang menjadi fokus DMO, kata dia, adalah konektivitas, promosi dan pemasaran hingga kebersihan di kawasan wisata Senggigi.

Awanadhi menambahkan mengenai konektivitas, khususnya kapal cepat dari Bali ke Senggigi, dibutuhkan dermaga yang layak, aman dan nyaman sehingga teman-teman dari fast boat operator mau segera datang berkunjung ke Senggigi.

"Berkaitan dengan promosi dan pemasaran, beberapa waktu lalu DMO melakukan fam-trip dengan mengundang komunitas biro perjalanan wisata yang ada di Bali, dengan harapan citra kebangkitan Senggigi bisa meluas ke nasional maupun internasional," ucapnya.

Baca juga: Pemkab Lombok Barat bantu nelayan di kawasan wisata Senggigi

Baca juga: BPDAS rehabilitasi lahan di lingkar kawasan wisata Senggigi Lombok