Jakarta (ANTARA News) - Pembom bunuh diri meledakkan bom dan menembakkan roket di luar pangkalan utama Amerika Serikat di Afghanistan, Minggu, dan polisi mengatakan 12 mayat ditemukan dekat pintu gerbang, menggarisbawahi tantangan keamanan menghadapi penarikan pasukan NATO 2014.

Pejabat polisi setempat, menurut laporan Reuters, mengatakan, selusin mayat orang berseragam militer dan polisi Afghanistan berserakan di pintu masuk bandar udara di kota timur Jalalabad.

Seorang juru bicara Taliban mengatakan, kelompok militan telah melancarkan serangan pukul 6 pagi waktu setempat.

Tidak jelas apakah orang-orang yang mati itu pasukan keamanan Afghanistan atau militan berpakaian seragam.

"Ada beberapa pelaku bom bunuh diri yang terlibat," kata Mayor Martyn Cringhton, seorang juru bicara untuk pemimpin Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) NATO.

Seorang anggota pasukan keamanan Afghanistan telah terbunuh dan beberapa pasukan koalisi terluka, katanya.

Pemerintah AS dan Afghanistan berupaya menstabilkan Afghanistan sebelum pasukan tempur NATO ditarik paling lambat akhir 2014 dan menyerahkan keamanan kepada pasukan Afganistan.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Afghanistan mengatakan ada serangan roket di pangkalan itu diikuti dua bom bunuh diri.

Dalam pesan teks, juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid berkata:"pagi ini pukul 6 sejumlah umat kami menyerang pangkalan utama AS di Kota Jalalabad dan sejauh ini telah menimbulkan banyak korban bagi musuh."

Pada Januari lalu, bom mobil bunuh diri menewaskan sembilan orang di pangkatan itu, yang secara eksklusif digunakan oleh NATO dan AS.

(*)