Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah menyiapkan sejumlah agenda strategis untuk rangka menyukseskan pelaksanaan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI) 2023.

Dalam Gernas BBI-BBWI 2023, dilakukan beberapa rangkaian kegiatan oleh Pemprov Kalteng bersama pemangku kepentingan terkait hingga kegiatan puncak pada Juli 2023 bertepatan dengan Puncak Peringatan Hari Anak Nasional, kata Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Ekobang) Leonard S. Ampung di Palangka Raya, Kamis.

"Pemprov Kalteng mendapat jadwal acara puncak kegiatan BBI dan BBWI di bulan Juli, tepatnya di Hari Anak Nasional," jelas Leonard.

Baca juga: Jokowi minta jutaan produk lokal di e-katalog jangan hanya ditonton

Rangkaian agenda yang dilaksanakan tersebut, seperti Temu Akbar UMKM (Jambore) se-Kalteng dan Pendataan IKM, berbagai pelatihan, seminar, Festival Budaya Isen Mulang, peringatan HUT Kalteng, serta kegiatan lainnya dilaksanakan hingga puncak kegiatan pada Puncak Peringatan Hari Anak Nasional pada 14 Juli 2023.

Peringatan Hari Anak Nasional akan berfokus pada penurunan angka stunting yang mana Kalteng masih masuk lima besar kasus stunting sehingga diharapkan ada penurunan.

"Isu stunting harus kami bicarakan, bisa melalui lokakarya atau seminar, minimal skala nasional atau kalau bisa internasional," terangnya di sela rakor pelaksanaan Gernas BBI-BBWI.

Melalui pelaksanaan Gernas BBI-BBWI serta rangkaian kegiatan pendukung lainnya di Kalteng, diharapkan memberikan banyak manfaat bagi masyarakat dan perkembangan maupun pertumbuhan ekonomi daerah.

Baca juga: Presiden beri sanksi kepada instansi yang belanja produk impor

Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia di Kalimantan Tengah Taufik Saleh mengatakan, diperlukan kreasi berbagai agenda sehingga sasaran BBI dan BBWI ini benar-benar mampu membuahkan hasil, khususnya bagi Kalimantan Tengah.

"Di tanggal 14 Juli itu bertemakan anak, tetapi kita juga bisa mengangkat potensi yang ada di Kalimantan Tengah terhadap ketahanan pangan. Kita bisa bekerja sama dengan Kementan dan mengadakan seminar nasional,” tambahnya.

Kepala OJK Kalimantan Tengah Otto Fitriandy menambahkan, dalam kegiatan ini perlu menambah kerja sama dengan pemangku kepentingan lain, misalnya Angkasa Pura.

"Rencananya ada 5.000 UMKM yang diundang dan menjadi event temu akbar UMKM. Angkasa Pura bisa membantu akses transportasi yang bisa mendatangkan banyak orang dalam satu waktu, selama ini kita cukup sulit dalam hal transportasi," ujarnya.