Korsel mengesampingkan kelanjutan impor makanan laut dari Fukushima
30 Maret 2023 12:56 WIB
Arsip - Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol melambaikan tangan menjelang menyampaikan paparannya dalam sesi pleno XI B20 Summit Indonesia 2022 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Senin (14/11/2022). ANTARA FOTO/Media Center G20 Indonesia/Zabur Karuru/nym (ANTARA FOTO/ZABUR KARURU)
Seoul (ANTARA) - Kantor Kepresidenan Korea Selatan (Korsel) pada Kamis mengesampingkan kelanjutan impor makanan laut dari wilayah Fukushima Jepang karena masalah kontaminasi radiasi, serta mengatakan kesehatan dan keselamatan rakyat merupakan prioritas utama.
"Makanan laut dari Fukushima tidak akan pernah masuk ke negara ini," kata kantor kepresidenan tersebut dalam pemberitahuan kepada media.
"Terkait impor produk makanan laut Jepang, sikap pemerintah tetap tidak berubah bahwa kesehatan dan keselamatan masyarakat adalah prioritas utama," lanjut pemberitahuan itu.
Korsel melarang impor semua produk makanan laut dan beberapa produk pertanian dari wilayah itu sejak 2013 karena kekhawatiran akan kemungkinan kontaminasi radiasi.
Kekhawatiran itu menyusul peristiwa kehancuran pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima akibat gempa bumi dan tsunami.
Namun, beberapa orang berspekulasi bahwa pemerintahan Presiden Yoon Suk Yeol dapat melanjutkan impor dari Fukushima.
Spekulasi itu muncul menyusul laporan berita Jepang bahwa isi itu menjadi salah satu topik yang tidak diumumkan selama pertemuan Yoon dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida awal bulan ini.
Sumber: Yonhap-OANA
Baca juga: Korsel pulihkan pakta berbagi informasi kemiliteran dengan Jepang
Baca juga: Menteri Unifikasi Korsel bahas kerja sama soal Korut dengan Jepang
Baca juga: Menlu Jepang dan Korsel sepakati kerja sama hadapi ancaman Korut
"Makanan laut dari Fukushima tidak akan pernah masuk ke negara ini," kata kantor kepresidenan tersebut dalam pemberitahuan kepada media.
"Terkait impor produk makanan laut Jepang, sikap pemerintah tetap tidak berubah bahwa kesehatan dan keselamatan masyarakat adalah prioritas utama," lanjut pemberitahuan itu.
Korsel melarang impor semua produk makanan laut dan beberapa produk pertanian dari wilayah itu sejak 2013 karena kekhawatiran akan kemungkinan kontaminasi radiasi.
Kekhawatiran itu menyusul peristiwa kehancuran pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima akibat gempa bumi dan tsunami.
Namun, beberapa orang berspekulasi bahwa pemerintahan Presiden Yoon Suk Yeol dapat melanjutkan impor dari Fukushima.
Spekulasi itu muncul menyusul laporan berita Jepang bahwa isi itu menjadi salah satu topik yang tidak diumumkan selama pertemuan Yoon dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida awal bulan ini.
Sumber: Yonhap-OANA
Baca juga: Korsel pulihkan pakta berbagi informasi kemiliteran dengan Jepang
Baca juga: Menteri Unifikasi Korsel bahas kerja sama soal Korut dengan Jepang
Baca juga: Menlu Jepang dan Korsel sepakati kerja sama hadapi ancaman Korut
Penerjemah: Katriana
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023
Tags: