Tokyo (ANTARA) - Minyak stabil di awal perdagangan Asia pada Kamis pagi, karena penurunan mengejutkan dalam stok minyak mentah AS yang mendukung harga diimbangi oleh pemotongan pasokan Rusia yang lebih kecil dari perkiraan dan dolar yang lebih kuat.

Minyak mentah berjangka Brent diperdagangkan tidak berubah pada 78,28 dolar AS per barel pada pukul 00.20 GMT. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS menyusut 6 sen atau 0,1 persen, menjadi diperdagangkan di 72,91 dolar AS per barel.

Membantu mendukung harga, stok minyak mentah AS turun secara tak terduga minggu lalu karena kilang-kilang meningkatkan produksi setelah musim pemeliharaan dan impor turun ke level terendah dua tahun, Badan Informasi Energi AS (EIA) mengatakan pada Rabu (29/3/2023).

Persediaan minyak mentah AS turun 7,5 juta barel dalam sepekan hingga 24 Maret menjadi 473,7 juta barel, dibandingkan dengan ekspektasi para analis dalam jajak pendapat Reuters untuk kenaikan 100.000 barel.

Sementara itu, laporan tentang penurunan produksi minyak mentah Rusia sekitar 300.000 barel per hari dalam tiga minggu pertama Maret, kurang dari pemotongan yang ditargetkan sebesar 500.000 barel per hari, dan penguatan dolar AS, menghapus kenaikan harga minyak.

Indeks dolar, yang umumnya diperdagangkan terbalik dengan minyak, naik 0,18 persen pada Rabu (29/3/2023) di 102,67, menjauh dari level terendah tujuh minggu yang dicapai akhir pekan lalu.


Baca juga: Harga minyak melemah meski stok AS jatuh karena aksi ambil untung
Baca juga: Rubel Rusia melemah saat periode pembayaran pajak berakhir
Baca juga: Minyak naik untuk hari ke-3 di Asia terkait kekhawatiran pasokan Kurdi