Sepak Bola Nasional
PSSI cemaskan peluang Indonesia untuk menggelar Piala Dunia U-20
29 Maret 2023 22:11 WIB
Anggota komite eksekutif PSSI Arya Sinulingga (kanan) menjawab pertanyaan para pewarta pada konferensi pers yang berlangsung di GBK Arena, Jakarta, Minggu (26/3/2023). ANTARA/Rauf Adipati/am.
Jakarta (ANTARA) - Anggota Komite Eksekutif PSSI Arya Sinulingga mencemaskan peluang Indonesia untuk dapat menggelar Piala Dunia U-20 berdasarkan situasi terkini perihal kunjungan Ketua Panitia Lokal Erick Thohir dengan Presiden FIFA di Doha, Rabu.
"Peluang kita menjadi tuan rumah berat. Kondisi Indonesia berat. Kita dianggap tidak mampu oleh FIFA," kata Arya melalui keterangan tertulis yang didapat pewarta pada Rabu malam.
Berikutnya Arya mengatakan FIFA menyoroti masalah keamanan pelaksanaan Piala Dunia U-20 di Indonesia seiring dengan banyaknya aksi penolakan terhadap timnas Israel dalam beberapa waktu terakhir.
Ia menyebutkan bahwa FIFA tetap berpegang pada pendiriannya yakni prinsip kesetaraan, fair play, dan anti diskriminasi. Indonesia dianggap tidak mampu meyakinkan FIFA terkait hal itu.
"Pertemuan Pak Erick dengan FIFA masih berlangsung, ketika berbincang-bincang sepertinya susah mengubah sikap FIFA. Mereka tetap pada pendiriannya," tambahnya.
Arya mencemaskan dampak buruk yang dapat menimpa Indonesia dan PSSI jika turnamen itu benar-benar dibatalkan FIFA untuk dimainkan di tanah air.
"Yang saya khawatirkan, kita (PSSI) bakal di-banned. Kita dikucilkan dari dunia. Hal itu jelas amat merugikan sepak bola Indonesia ke depannya," kata Arya.
Pernyataan Presiden Joko Widodo yang menjamin partisipasi Israel dianggap belum cukup oleh FIFA sebagai pemilik kompetisi.
"Posisi Indonesia cukup berat dan kita dianggap tidak mampu. Nanti Pak Erick akan bicara, tetapi dari info teman-teman di sana kondisinya seperti itu, jadi kita harus siap-siap berada di level dikucilkan dunia," papar Arya.
Polemik soal kedatangan tim Israel mulai muncul ke permukaan ketika Gubernur Bali I Wayan Koster pada 14 Maret mengirimkan surat kepada Menteri Pemuda dan Olahraga perihal penolakan kehadiran timnas Israel ke Stadion I Wayan Dipta, Gianyar. Padahal Bali merupakan salah satu dari enam lokasi penyelenggaraan Piala Dunia U-20.
Hal itu kemudian berdampak kepada keputusan FIFA untuk membatalkan kegiatan drawing peserta Grup Piala Dunia U-20 pada Minggu (26/3), hanya lima hari sebelum kegiatan itu semestinya dilangsungkan.
Israel telah memastikan diri untuk menjadi kontestan Piala Dunia U-20 sejak Juli 2022. Tiket menuju Indonesia didapatkan setelah mereka dikalahkan Inggris dengan skor 1-3 melalui perpanjangan waktu, pada pertandingan final.
Baca juga: Erick Thohir terbang ke Doha untuk temui FIFA
Baca juga: Kemarin, Israel di Piala Dunia U-20 hingga RUU RPJPN 2025-2045
"Peluang kita menjadi tuan rumah berat. Kondisi Indonesia berat. Kita dianggap tidak mampu oleh FIFA," kata Arya melalui keterangan tertulis yang didapat pewarta pada Rabu malam.
Berikutnya Arya mengatakan FIFA menyoroti masalah keamanan pelaksanaan Piala Dunia U-20 di Indonesia seiring dengan banyaknya aksi penolakan terhadap timnas Israel dalam beberapa waktu terakhir.
Ia menyebutkan bahwa FIFA tetap berpegang pada pendiriannya yakni prinsip kesetaraan, fair play, dan anti diskriminasi. Indonesia dianggap tidak mampu meyakinkan FIFA terkait hal itu.
"Pertemuan Pak Erick dengan FIFA masih berlangsung, ketika berbincang-bincang sepertinya susah mengubah sikap FIFA. Mereka tetap pada pendiriannya," tambahnya.
Arya mencemaskan dampak buruk yang dapat menimpa Indonesia dan PSSI jika turnamen itu benar-benar dibatalkan FIFA untuk dimainkan di tanah air.
"Yang saya khawatirkan, kita (PSSI) bakal di-banned. Kita dikucilkan dari dunia. Hal itu jelas amat merugikan sepak bola Indonesia ke depannya," kata Arya.
Pernyataan Presiden Joko Widodo yang menjamin partisipasi Israel dianggap belum cukup oleh FIFA sebagai pemilik kompetisi.
"Posisi Indonesia cukup berat dan kita dianggap tidak mampu. Nanti Pak Erick akan bicara, tetapi dari info teman-teman di sana kondisinya seperti itu, jadi kita harus siap-siap berada di level dikucilkan dunia," papar Arya.
Polemik soal kedatangan tim Israel mulai muncul ke permukaan ketika Gubernur Bali I Wayan Koster pada 14 Maret mengirimkan surat kepada Menteri Pemuda dan Olahraga perihal penolakan kehadiran timnas Israel ke Stadion I Wayan Dipta, Gianyar. Padahal Bali merupakan salah satu dari enam lokasi penyelenggaraan Piala Dunia U-20.
Hal itu kemudian berdampak kepada keputusan FIFA untuk membatalkan kegiatan drawing peserta Grup Piala Dunia U-20 pada Minggu (26/3), hanya lima hari sebelum kegiatan itu semestinya dilangsungkan.
Israel telah memastikan diri untuk menjadi kontestan Piala Dunia U-20 sejak Juli 2022. Tiket menuju Indonesia didapatkan setelah mereka dikalahkan Inggris dengan skor 1-3 melalui perpanjangan waktu, pada pertandingan final.
Baca juga: Erick Thohir terbang ke Doha untuk temui FIFA
Baca juga: Kemarin, Israel di Piala Dunia U-20 hingga RUU RPJPN 2025-2045
Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2023
Tags: