Mataram (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat menyatakan kesiapan menghadapi musim kemarau yang diperkirakan terjadi pada bulan Mei hingga September 2023.

Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat, Sitti Rohmi Djalilah mengimbau agar seluruh pihak terkait dapat bersama - sama menjadi garda terdepan dalam menghadapi musim kemarau.

"Harus dilakukan koordinasi antara Provinsi dengan Kabupaten/Kota agar kita terus terbaru apa yang terjadi dengan kabupaten kota, dan harus diperhatikan bagaimana kesiapan mereka," ujarnya dalam rapat persiapan musim kemarau dalam keterangan tertulis wartawan di Mataram, Selasa.

Ia mengatakan ada sembilan kabupaten dan kota di NTB yang menjadi fokus terdampak musim kemarau. Di antaranya Lombok Barat, Lombok Utara, Lombok Tengah, Lombok Timur, Sumbawa Barat, Sumbawa, Dompu, Kabupaten Bima dan Kota Bima.

"Kecuali Kota Mataram yang tidak terdampak kekeringan," katanya.

Kepala Pelaksana BPBD NTB, Ruslan Abdul Gani, mengatakan NTB siap menghadapi kemarau tahun ini.

"Alhamdulillah provinsi siap menghadapi musim kemarau dan kabupaten kota juga begitu," katanya.

Secara teknis seperti apa persiapan menghadapi kemarau tahun ini. Ruslan menyatakan pihaknya akan menggelar rakor kembali yang lebih luas dengan mengundang seluruh pihak.

"Mulai Kepala Pelaksana BPBD kabupaten kota, Basarnas, TNI/Polri dan seluruh pihak untuk membicarakan lebih ke teknis," ucap dia.


Baca juga: Sebagian wilayah Jateng masuk musim kemarau pertengahan April

Baca juga: Sumsel menyiapkan skema antisipasi gagal panen jelang musim kemarau

Baca juga: BMKG: Aceh mulai musim kemarau, waspada kebakaran hutan dan lahan