Jakarta (ANTARA) - Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Deni Ridwan menilai minat investor pada lelang surat utang negara (SUN) pada Selasa ini cukup baik di tengah berita negatif soal sektor perbankan di Amerika Serikat (AS).

Hal ini tercermin dari penawaran masuk atau incoming bids sebesar Rp29,34 triliun atau 1,5 kali dari target indikatif yang telah diumumkan sebelumnya. Adapun lelang dilakukan untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023.

Dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa, Deni menyebutkan pemerintah memutuskan untuk memenangkan permintaan sebesar Rp20 triliun dari penawaran masuk tersebut, dengan mempertimbangkan imbal hasil atau yield surat berharga negara (SBN) yang wajar di pasar sekunder, rencana kebutuhan pembiayaan tahun 2023, dan kondisi kas negara terkini.

Meski begitu, penawaran masuk tersebut tercatat lebih rendah apabila dibandingkan penawaran masuk lelang sebelumnya lantaran didorong kenaikan suku bunga Bank Sentral AS, The Fed sesuai ekspektasi sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 4,75 persen sampai 5 persen pada pertemuan 22 Maret 2023 dan sikap optimis pelaku pasar bahwa The Fed tidak akan terlalu agresif menaikkan suku bunga pada tahun ini.

Selain itu, investor domestik diperkirakan menahan investasinya untuk memenuhi kebutuhan likuiditas selama Ramadhan hingga Lebaran nanti.

Deni menjelaskan permintaan investor dalam lelang masih dominan pada seri SUN tenor 5 dan 10 tahun yaitu sebesar Rp22,07 triliun atau 75,22 persen dari total penawaran masuk dan Rp14,35 triliun atau 72 persen dari total awarded bids alias penawaran yang dimenangkan.

Penawaran masuk dan penawaran yang dimenangkan terbesar ada pada tenor 10 tahun, yaitu Rp12,68 triliun atau 43,22 persen dari total penawaran masuk dan Rp7,35 triliun atau 37 persen dari total penawaran yang dimenangkan.

Sementara minat investor asing pada lelang SUN pada Selasa ini cukup solid dengan penawaran masuk sebesar Rp6,05 triliun. Jumlah penawaran masuk dari investor asing tersebut mayoritas pada seri SUN tenor 5 dan 10 tahun, yaitu Rp5,57 triliun atau 92,03 persen dari total penawaran masuk investor asing dan dimenangkan sebesar Rp3,77 triliun atau 18,83 persen dari total penawaran yang dimenangkan.

Deni melanjutkan imbal hasil rata-rata tertimbang (weighted average yield/WAY) pada lelang SUN bergerak sebesar 2-6 bps, naik tipis jika dibandingkan dengan level WAY lelang sebelumnya. Kenaikan sebesar enam bps terjadi pada seri SUN tenor 10 tahun.

Sesuai dengan kalender penerbitan SBN tahun 2023, lelang penerbitan SUN selanjutnya akan dilaksanakan pada 11 April 2023.

Baca juga: Kemenkeu: Minat lelang SUN meningkat di tengah sentimen SVB
Baca juga: Pemerintah raup dana Rp20 triliun dari lelang 7 seri SUN
Baca juga: Kemenkeu: Investor antusias pada lelang SUN berkat rilis data AS