Kementan: Ketersediaan bahan pokok di Kalteng aman hadapi HBKN
28 Maret 2023 21:22 WIB
Rakor ketersediaan bapok menghadapi HBKN di Kalimantan Tengah antara perwakilan Kementan dan jajaran pemerintah daerah, Palangka Raya, Selasa, (28/3/2023). (ANTARA/Muhammad Arif Hidayat)
Palangka Raya (ANTARA) - Kementerian Pertanian menyatakan, ketersediaan bahan pokok untuk Kalimantan Tengah dalam kondisi aman menghadapi Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) yakni Ramadhan maupun Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah.
Hal itu disampaikan Direktur Perbenihan Hortikultura Direktorat Jendral Hortikultura Kementan Inti Pertiwi Nashwari yang ditugaskan Kementerian Pertanian untuk memastikan ketersediaan bapok di wilayah Kalimantan Tengah, seusai melaksanakan rapat koordinasi bersama jajaran pemerintah daerah di Palangka Raya, Selasa.
"Kalimantan Tengah beberapa waktu sebelumnya sempat ranking dua nasional terkait inflasi dan sekarang sudah turun menjadi ranking 16, berarti itu prestasi. Bisa saya katakan ketersediaan pangan, dan harga-harga terutama di dua kota indikator inflasi Kalimantan Tengah yang tadinya tinggi sudah turun. Berarti suplai baik dan harga juga mulai terkendali," katanya.
Baca juga: NTB intensifkan operasi pasar murah untuk kendalikan harga bahan pokok
Inti Pertiwi memaparkan, kedatangannya untuk memastikan secara faktual, ketersediaan barang kebutuhan pokok di Kalimantan Tengah. Pihaknya harus memastikan ketersediaan pangan tidak bermasalah mulai dari pasokan dan ketersediaan di pasar, hingga mengecek distributor maupun pedagang besar.
"Yang saya pastikan di sini adalah barang kebutuhan pokok ini tersedia di pasar dengan harga yang masih bisa dijangkau. Akses masyarakat terhadap ini tidak ada masalah," tegasnya.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kalimantan Tengah Leonard S. Ampung mengatakan, kendati dalam kondisi stabil dan terkendali, masih ada sejumlah komoditas yang perlu dipantau seperti halnya beras maupun cabai.
"Namun yang jelas hingga saat ini roadmap (peta jalan) kita di Kalimantan Tengah dalam pengendalian inflasi sudah benar. Saat ini Kalimantan Tengah mampu mengendalikan laju kenaikan harga dan ketersediaan kebutuhan pokok di masyarakat," jelasnya.
Baca juga: Irjen Kementan ajak APIP-APH kendalikan alih fungsi lahan pertanian
Berdasarkan data yang disampaikan Dinas Ketahanan Pangan Kalimantan Tengah kepada ANTARA, berbagai komoditas barang kebutuhan pokok dalam kondisi tersedia. Dari data minggu ketiga Maret 2023, ketersediaan beras 10.849 ton dan kebutuhan 4.693 ton.
Kemudian ketersediaan bawang merah 480 ton dan kebutuhan 189 ton, ketersediaan bawang putih 224 ton dan kebutuhan 160 ton, ketersediaan cabai besar 81 ton dan kebutuhan 41 ton, ketersediaan cabai rawit 210 ton dan kebutuhan 115 ton, serta komoditas lainnya.
"Rata-rata jika melihat jumlah ketersediaan dan kebutuhan, maka neraca pangan strategis di Kalimantan Tengah masih surplus," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kalimantan Tengah Riza Rahmadi.
Hal itu disampaikan Direktur Perbenihan Hortikultura Direktorat Jendral Hortikultura Kementan Inti Pertiwi Nashwari yang ditugaskan Kementerian Pertanian untuk memastikan ketersediaan bapok di wilayah Kalimantan Tengah, seusai melaksanakan rapat koordinasi bersama jajaran pemerintah daerah di Palangka Raya, Selasa.
"Kalimantan Tengah beberapa waktu sebelumnya sempat ranking dua nasional terkait inflasi dan sekarang sudah turun menjadi ranking 16, berarti itu prestasi. Bisa saya katakan ketersediaan pangan, dan harga-harga terutama di dua kota indikator inflasi Kalimantan Tengah yang tadinya tinggi sudah turun. Berarti suplai baik dan harga juga mulai terkendali," katanya.
Baca juga: NTB intensifkan operasi pasar murah untuk kendalikan harga bahan pokok
Inti Pertiwi memaparkan, kedatangannya untuk memastikan secara faktual, ketersediaan barang kebutuhan pokok di Kalimantan Tengah. Pihaknya harus memastikan ketersediaan pangan tidak bermasalah mulai dari pasokan dan ketersediaan di pasar, hingga mengecek distributor maupun pedagang besar.
"Yang saya pastikan di sini adalah barang kebutuhan pokok ini tersedia di pasar dengan harga yang masih bisa dijangkau. Akses masyarakat terhadap ini tidak ada masalah," tegasnya.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kalimantan Tengah Leonard S. Ampung mengatakan, kendati dalam kondisi stabil dan terkendali, masih ada sejumlah komoditas yang perlu dipantau seperti halnya beras maupun cabai.
"Namun yang jelas hingga saat ini roadmap (peta jalan) kita di Kalimantan Tengah dalam pengendalian inflasi sudah benar. Saat ini Kalimantan Tengah mampu mengendalikan laju kenaikan harga dan ketersediaan kebutuhan pokok di masyarakat," jelasnya.
Baca juga: Irjen Kementan ajak APIP-APH kendalikan alih fungsi lahan pertanian
Berdasarkan data yang disampaikan Dinas Ketahanan Pangan Kalimantan Tengah kepada ANTARA, berbagai komoditas barang kebutuhan pokok dalam kondisi tersedia. Dari data minggu ketiga Maret 2023, ketersediaan beras 10.849 ton dan kebutuhan 4.693 ton.
Kemudian ketersediaan bawang merah 480 ton dan kebutuhan 189 ton, ketersediaan bawang putih 224 ton dan kebutuhan 160 ton, ketersediaan cabai besar 81 ton dan kebutuhan 41 ton, ketersediaan cabai rawit 210 ton dan kebutuhan 115 ton, serta komoditas lainnya.
"Rata-rata jika melihat jumlah ketersediaan dan kebutuhan, maka neraca pangan strategis di Kalimantan Tengah masih surplus," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kalimantan Tengah Riza Rahmadi.
Pewarta: Muhammad Arif Hidayat
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023
Tags: