Manado (ANTARA) - Pos Pengamatan Gunung Api Karangetang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut, mencatat terjadi gempa guguran sebanyak 32 kali dengan amplitudo 10-75 milimeter berdurasi 28-69 detik hingga pukul 06.00 Wita, Selasa.

"Terekam juga dua kali gempa vulkanik amplitudo 30-50 milimeter, S-P: 0,42-0,66 detik dengan durasi 12-17 detik, sementara gempa tektonik jauh terekam satu kali, amplitudo 75 milimeter, S-P : 15 detik dengan durasi 54 detik," kata Ketua Pos PGA Karangetang, Yudia P Tatipang di Manado, Selasa.

Gelombang P (primer) adalah rekaman gempa yang berasal langsung dari sumber, sementara gelombang S (sekunder) adalah rekaman gempa perambatan yang berasal dari gelombang P.

Baca juga: PVMBG ingatkan warga waspadai awan panas guguran Gunung Karangetang

"Tremor menerus (microtremor) terekam dengan amplitudo 0,5-6 milimeter, dominan tiga milimeter. Gempa guguran berfluktuatif," kata Yudia.

Sejak erupsi pada 8 Februari 2023, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menetapkan status Gunung Karangetang masih siaga level III.

Pada periode pengamatan pukul 00.00 Wita hingga 06.00 Wita, teramati asap kawah bertekanan sedang berwarna putih dengan intensitas tebal tinggi 100 meter di atas puncak kawah.

Selanjutnya, leleran lava lebih kurang 800 meter, dari ujung leleran terjadi guguran lava pijar ke arah kali Batuawang sekitar 1.200 meter.

Baca juga: Gunung Karangetang masih berstatus siaga III setelah 5 pekan erupsi

Baca juga: PGA Karangetang catat empat kali terjadi awan panas guguran


Sinar api diperkirakan lebih kurang 10 meter, asap kawah sedang sekitar 50 meter, sinar api tampak terang lebih kurang 10 meter, sementara bara api/api diam masih tampak pada dinding tubuh kubah lava.

Yudia berharap warga tidak melakukan aktivitas di radius bahaya yang telah direkomendasikan PVMBG.