Ambon (ANTARA) - Gubernur Maluku Murad Ismail mengimbau perangkat serta jemaat gereja di provinsi itu agar tidak terpolarisasi politik menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

"Masyarakat, termasuk gereja, harus bersama-sama menciptakan suasana yang damai dan kondusif dengan tetap menjaga persaudaraan dan persekutuan bersama umat dan masyarakat menjelang tahun politik," ujar Gubernur Maluku Murad Ismail melalui keterangan tertulis yang diterima di Ambon, Selasa.

Ia mengatakan bahwa masyarakat harus dapat menggunakan hak-hak politiknya secara bebas dan cerdas berdasar pada nilai-nilai etika moral.

Untuk itu, kata dia, penggunaan media sosial secara bijak dengan menghindari dan mencegah berita hoaks menjadi sangat penting pada era digitalisasi saat ini.

"Gunakanlah media sosial secara bijak, serta tidak menyebarkan berita-berita hoaks yang berpotensi menimbulkan konflik antarwarga," katanya.

Menurut dia, hal tersebut sebagai salah satu upaya untuk memastikan pesta demokrasi pada tahun 2024 berjalan dengan jujur dan adil, serta membawa manfaat bagi kesejahteraan masyarakat.

"Dalam politik, perbedaan itu biasa. Akan tetapi, perbedaan itu mesti dikelola dalam semangat kasih agar tercipta harmoni antarwarga, harmoni bersama pemerintah, serta harmoni dengan alam semesta. Vox populi vox dei, suara rakyat adalah suara Tuhan," katanya.

Baca juga: Polarisasi politik di Indonesia fakta terjadi
Baca juga: BNPT mitigasi ancaman pembelahan jelang Pemilu 2024