Basarnas cari nelayan pemanah ikan yang hilang di perairan Buton Tengah
28 Maret 2023 12:23 WIB
Basarnas mencari nelayan pemanah ikan hilang di perairan Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara, Selasa (28/3/2023) (ANTARA/HO-Humas Basarnas Kendari)
Kendari (ANTARA) - Kantor Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kendari melakukan pencarian terhadap seorang nelayan yang dilaporkan hilang, Senin (27/3) saat memanah ikan di sekitar perairan Waropi Wakingku Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara.
Pelaksana Tugas Kepala Kantor Basarnas Kendari Rudi di Kendari, Selasa mengatakan korban bernama La Saenu (49) dilaporkan hilang saat melaut di perairan tersebut oleh keluarganya bernama Laloni.
"Kami menerima informasi dari bapak Laloni yang merupakan keluarga korban, melaporkan telah terjadi satu orang hilang saat memanah ikan di sekitar perairan Waropi Wakingku, Buton Tengah," katanya.
Rudi menyampaikan, pihaknya menerima informasi hilangnya korban pada Selasa sekitar pukul 01.58 dini hari. Usia menerima laporan tersebut, pihaknya memberangkatkan tim penyelamat dari Pos SAR Baubau untuk melakukan operasi pencarian terhadap korban.
"Tim Rescue Pos SAR Baubau diberangkatkan pada Selasa pukul 02.15 WITA dengan menggunakan RIB untuk memberikan bantuan SAR. Jarak tempuh lokasi hilangnya korban dengan Pos SAR Baubau sekitar 12 mil laut," ujar Rudi.
Baca juga: Basarnas: dua nelayan kebocoran kapal di Wakatobi ditemukan selamat
Baca juga: Kembali ditemukan warga tewas diduga diterkam buaya di Buton Utara
Lebih lanjut Rudi mengatakan, saat operasi pencarian korban cuaca berawan, kecepatan angin 7 sampai 17 knot dengan tinggi gelombang mencapai 0 sampai 0,75 meter.
Basarnas Kendari menyebut La Saenu merupakan warga Lipu Kelurahan Sula'a Kota Baubau.
Korban dilaporkan keluar melaut pada Senin (27/3) sekitar pukul 18.00 WITA untuk memanah ikan bersama keluarga dan rekan-rekannya sebanyak 20 orang di sekitar perairan Waropi Wakingku, Buton Tengah
Selanjutnya, pada pukul 20.00 WITA korban terlihat melakukan aktivitas menyelam untuk memanah ikan, namun tiba-tiba terjadi cuaca buruk angin kencang. Keluarga dan rekan-rekan korban berkumpul tetapi korban tidak terlihat.
"Telah dilakukan pencarian namun hingga informasi ini kami terima korban belum di ketemukan. Demikian, perkembangan selanjutnya menyusul," pungkas Rudi.
Baca juga: Basarnas Kendari duga dua warga Butur diterkam buaya
Baca juga: Sudah 5 hari, Basarnas cari nelayan hilang di perairan Buton Selatan
Pelaksana Tugas Kepala Kantor Basarnas Kendari Rudi di Kendari, Selasa mengatakan korban bernama La Saenu (49) dilaporkan hilang saat melaut di perairan tersebut oleh keluarganya bernama Laloni.
"Kami menerima informasi dari bapak Laloni yang merupakan keluarga korban, melaporkan telah terjadi satu orang hilang saat memanah ikan di sekitar perairan Waropi Wakingku, Buton Tengah," katanya.
Rudi menyampaikan, pihaknya menerima informasi hilangnya korban pada Selasa sekitar pukul 01.58 dini hari. Usia menerima laporan tersebut, pihaknya memberangkatkan tim penyelamat dari Pos SAR Baubau untuk melakukan operasi pencarian terhadap korban.
"Tim Rescue Pos SAR Baubau diberangkatkan pada Selasa pukul 02.15 WITA dengan menggunakan RIB untuk memberikan bantuan SAR. Jarak tempuh lokasi hilangnya korban dengan Pos SAR Baubau sekitar 12 mil laut," ujar Rudi.
Baca juga: Basarnas: dua nelayan kebocoran kapal di Wakatobi ditemukan selamat
Baca juga: Kembali ditemukan warga tewas diduga diterkam buaya di Buton Utara
Lebih lanjut Rudi mengatakan, saat operasi pencarian korban cuaca berawan, kecepatan angin 7 sampai 17 knot dengan tinggi gelombang mencapai 0 sampai 0,75 meter.
Basarnas Kendari menyebut La Saenu merupakan warga Lipu Kelurahan Sula'a Kota Baubau.
Korban dilaporkan keluar melaut pada Senin (27/3) sekitar pukul 18.00 WITA untuk memanah ikan bersama keluarga dan rekan-rekannya sebanyak 20 orang di sekitar perairan Waropi Wakingku, Buton Tengah
Selanjutnya, pada pukul 20.00 WITA korban terlihat melakukan aktivitas menyelam untuk memanah ikan, namun tiba-tiba terjadi cuaca buruk angin kencang. Keluarga dan rekan-rekan korban berkumpul tetapi korban tidak terlihat.
"Telah dilakukan pencarian namun hingga informasi ini kami terima korban belum di ketemukan. Demikian, perkembangan selanjutnya menyusul," pungkas Rudi.
Baca juga: Basarnas Kendari duga dua warga Butur diterkam buaya
Baca juga: Sudah 5 hari, Basarnas cari nelayan hilang di perairan Buton Selatan
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023
Tags: