Banjarmasin (ANTARA) -
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui dinas kesehatan provinsi setempat menyampaikan keberhasilan pelaksanaan capai gerakan imunisasi bayi hingga 86,4 persen mulai dari BCG polio 1 hingga campak.

Menurut Kasi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Kalsel Abdul Chaliq di Banjarbaru, Senin, capaian gerakan imunisasi bayi di Kalsel hingga 2022 sebanyak 60.411 bayi atau 86,4 persen dengan sasaran 69.933 bayi.
Hingga kini, ungkap dia, Dinkes Kalsel bekerjasama dengan dinas kesehatan kabupaten/kota terus berupaya memenuhi target 100 persen capaian imunisasi bayi sesuai ditarget pemerintah pusat atau nasional.

Menurut Abdul Chaliq, ini sebuah tantangan yang harus dikerjakan bersama, bergotong royong dalam mencapai target tersebut.

"Tentunya kita tidak bisa bekerja sendiri, tapi dengan teman-teman kabupaten/kota, kawan di puskesmas. Artinya mengharapkan kawan-kawan bisa optimal melakukan pendataan, terhadap bayi yang ada di wilayahnya dan melakukan identifikasi terhadap bayi tersebut," katanya.

Upaya lainnya, kata dia, dengan banyak melakukan sosialisasi kembali kepada masyarakat, karena memang persepsi dari sebagian masyarakat yang menganggap imunisasi itu bukan merupakan suatu kebutuhan.

“Ini yang kita coba berkoordinasi dengan bagian promosi kesehatan, kita pun tetap berusaha untuk menyampaikan informasi yang benar dan menyosialisasikan," ujarnya.

Abdul Chaliq menyampaikan, kemudian bekerja sama dengan lintas sektor dengan kementerian pendidikan, kementerian agama, tokoh agama, masyarakat, tokoh adat dan semua yang terlibat di masyarakat coba koordinasikan.

Menurutnya, karena imunisasi tujuannya adalah memberikan kekebalan, booster dan meningkatkan perlindungan terhadap penyakit yang dapat dicegah oleh imunisasi tadi tetap optimal.

Untuk cakupan imunisasi rutinnya terdiri dari imunisasi dasar lengkap kemudian imunisasi baduta, imunisasi BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah), imunisasi Wanita Usia Subur (WUS).

"Untuk itu, kita meminta dukungan semua pihak, baik itu guru di sekolah maupun orang tua terkait masalah imunisasi. Imunisasi itu penting, murah dan mencegah. Jadi jangan sampai anak-anak sakit duluan, tentunya lebih mahal mengobati dari pada mencegah," ujar Abdul Chaliq.