"Jadi masih gratis, bisa satu bulan atau dua bulan ke depan. Sampai kita mencari berapa nilai yang layak untuk ditetapkan agar masyarakat tertarik hadir dan tidak terlalu membebani masyarakat. Untuk tiket bisa didapat lewat aplikasi Sapawarga," kata Divisi Seni Budaya Sains Museum Bidang Ekonomi dan Kemandirian Masjid Raya Al Jabbar, Benny Bachtiar, disela-sela pembukaan Galeri Rasulullah dan Sejarah Islam Jawa Barat, Senin.
Galeri Rasulullah dan Sejarah Islam Jawa Barat akan dikelola oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat.
Operasional Galeri Rasulullah dan Sejarah Islam Jawa Barat dibuka pada Rabu-Minggu pukul 13.00-17.00 WIB, sedangkan pada Senin dan Selasa akan digunakan untuk pemeliharaan.
Benny mengatakan pengelola belum menentukan harga tiket sehingga kunjungan akan digratiskan dalam beberapa bulan ke depan.
Baca juga: Masjid Al Jabbar Bandung didaftarkan jadi objek vital negara
Dia menjelaskan tiket masuk akan digunakan untuk menunjang operasional serta pemeliharaan galeri karena hingga saat ini biaya operasional masih ditanggung APBD. Oleh karena itu, kata dia, pengelolaan galeri nantinya akan ditenderkan.
"Disparbud Jawa Barat mendapat tugas untuk mengelola karena memang kami merencanakan pengelolaan untuk pihak ketiga," katanya.
"Karena kalau dikelola kami belum tentu bisa profesional karena cost pemeliharaan tinggi, kalau mengandalkan APBD tidak mungkin," lanjutnya.
Selama tiket masuk Galeri Rasulullah digratiskan, kata Benny, jumlah kunjungan juga akan dibatasi dan kuota kunjungan per hari hanya 120 orang atau 20 orang per kloter.
Baca juga: Wagub: Silakan pergunakan Masjid Al Jabbar untuk kemaslahatan umat