Basarnas: Nelayan hilang di Batu Atas tak ditemukan usai 7 hari dicari
27 Maret 2023 21:23 WIB
Tim SAR gabungan saat melakukan pencarian hari ketujuh terhadap nelayan hilang di perairan Batu Atas, Kabupaten Buton Selatan, Senin (27/3/2023) (ANTARA/HO-Humas Basarnas Kendari)
Kendari (ANTARA) - Kantor Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kendari menyebutkan nelayan bernama La Ami (35) yang hilang saat melaut di perairan Pulau Batu Atas, Kabupaten Buton Selatan, Sulawesi Tenggara, tidak ditemukan setelah tujuh hari dilakukan operasi pencarian.
Pelaksana Tugas Kepala Basarnas Kendari Rudi dalam keterangan di Kendari, Senin, mengatakan pencarian korban telah dilakukan semaksimal mungkin dengan menyasar lokasi kejadian kecelakaan namun hingga hari ketujuh operasi pencarian, korban tidak ditemukan.
"Hingga hari ketujuh pencarian yang dilakukan oleh Tim SAR gabungan, korban tidak ditemukan. Setelah dilakukan evaluasi dan koordinasi dengan pihak-pihak terkait termasuk keluarga korban, maka operasi SAR dinyatakan ditutup," katanya.
Baca juga: Basarnas cari nelayan yang hilang di Buton Tengah
Rudi menyebut pencarian korban, warga Desa Lamaninggara, Kecamatan Siompu Barat, Buton Selatan itu melibatkan tim penyelamat dari Pos SAR Baubau, BPBD Buton Selatan, Polsek Batu Atas, Babinsa Batu Atas, dan keluarga korban.
Basarnas menyampaikan bahwa saat operasi pencarian korban pada hari ketujuh cuaca cerah berawan, kecepatan angin 2 sampai 10 knot dengan tinggi gelombang mencapai 0 sampai 1,5 meter.
Pencarian korban menggunakan alat yakni RIB milik Pos SAR Baubau satu unit, perahu milik keluarga korban dua unit, dan peralatan pendukung keselamatan lainnya.
Baca juga: Basarnas Ternate cari nelayan hilang di perairan Morotai
Sebelumnya, korban dilaporkan melaut di perairan Batu Atas, Kabupaten Buton Selatan, sejak Sabtu (18/3) sekitar pukul 04.00 WITA. Namun, korban tak kunjung kembali, padahal kebiasaan korban kembali dari melaut sekitar pukul 16.00 WITA.
Selanjutnya pada Senin (20/3) sekitar pukul 12.10 WITA, salah seorang nelayan menemukan perahu milik korban sekitar 30 mil laut dari Desa Lamaninggara. Perahu korban ditemukan oleh seorang nelayan di daerah tersebut dalam kondisi terombang ambing dan ikan hasil tangkapan di dalam perahu sudah membusuk.
Basarnas mendapat laporan hilangnya korban pada Senin (20/3) malam sekitar pukul 19.57 WITA dari seorang warga Siompu bernama Yamin.
Baca juga: Basarnas Lampung cari dua nelayan Pesisir Barat yang hilang
Basarnas menyebut operasi SAR dapat dibuka kembali apabila ditemukan tanda-tanda keberadaan korban.
"Seluruh unsur yang terlibat dikembalikan ke kesatuannya masing-masing. Operasi SAR dapat dibuka kembali apabila ditemukan tanda-tanda keberadaan korban," kata Rudi.
Pelaksana Tugas Kepala Basarnas Kendari Rudi dalam keterangan di Kendari, Senin, mengatakan pencarian korban telah dilakukan semaksimal mungkin dengan menyasar lokasi kejadian kecelakaan namun hingga hari ketujuh operasi pencarian, korban tidak ditemukan.
"Hingga hari ketujuh pencarian yang dilakukan oleh Tim SAR gabungan, korban tidak ditemukan. Setelah dilakukan evaluasi dan koordinasi dengan pihak-pihak terkait termasuk keluarga korban, maka operasi SAR dinyatakan ditutup," katanya.
Baca juga: Basarnas cari nelayan yang hilang di Buton Tengah
Rudi menyebut pencarian korban, warga Desa Lamaninggara, Kecamatan Siompu Barat, Buton Selatan itu melibatkan tim penyelamat dari Pos SAR Baubau, BPBD Buton Selatan, Polsek Batu Atas, Babinsa Batu Atas, dan keluarga korban.
Basarnas menyampaikan bahwa saat operasi pencarian korban pada hari ketujuh cuaca cerah berawan, kecepatan angin 2 sampai 10 knot dengan tinggi gelombang mencapai 0 sampai 1,5 meter.
Pencarian korban menggunakan alat yakni RIB milik Pos SAR Baubau satu unit, perahu milik keluarga korban dua unit, dan peralatan pendukung keselamatan lainnya.
Baca juga: Basarnas Ternate cari nelayan hilang di perairan Morotai
Sebelumnya, korban dilaporkan melaut di perairan Batu Atas, Kabupaten Buton Selatan, sejak Sabtu (18/3) sekitar pukul 04.00 WITA. Namun, korban tak kunjung kembali, padahal kebiasaan korban kembali dari melaut sekitar pukul 16.00 WITA.
Selanjutnya pada Senin (20/3) sekitar pukul 12.10 WITA, salah seorang nelayan menemukan perahu milik korban sekitar 30 mil laut dari Desa Lamaninggara. Perahu korban ditemukan oleh seorang nelayan di daerah tersebut dalam kondisi terombang ambing dan ikan hasil tangkapan di dalam perahu sudah membusuk.
Basarnas mendapat laporan hilangnya korban pada Senin (20/3) malam sekitar pukul 19.57 WITA dari seorang warga Siompu bernama Yamin.
Baca juga: Basarnas Lampung cari dua nelayan Pesisir Barat yang hilang
Basarnas menyebut operasi SAR dapat dibuka kembali apabila ditemukan tanda-tanda keberadaan korban.
"Seluruh unsur yang terlibat dikembalikan ke kesatuannya masing-masing. Operasi SAR dapat dibuka kembali apabila ditemukan tanda-tanda keberadaan korban," kata Rudi.
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023
Tags: