Bandung (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Barat siap menggelar operasi pasar pada Bulan Suci Ramadhan 1444 H, sebagai bagian dari upaya menekan inflasi menjelang Hari Raya Idul Fitri 1444 H/Lebaran 2023 M.

"Kebijakan untuk menggelar operasi pasar atau pasar murah ini merupakan tindak lanjut hasil rapat kami dengan Pak Mendagri Tito Karnavian, terkait pencegahan inflasi di Bulan Suci Ramadhan dan menjelang Lebaran 2023. Untuk waktu pelaksanaannya masih kita bahas," kata Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil di Bandung, Senin.

Dia mengatakan dalam rapat dengan Mendagri Tito Karnavian terkait pencegahan inflasi, secara umum harga-harga di Jawa Barat terkendali, kecuali ada beberapa daerah yang perlu dilakukan beberapa tindakan khusus.

"Ketiga daerah yang akan mendapat intervensi tersebut yakni Kota Depok yang kenaikan harga cabai dan bawangnya dianggap tidak wajar. Kedua Karawang urusan daging ayam dan ketiga telur di Kota Banjar," katanya.

Menurut Ridwan Kamil, pengendalian inflasi akan sangat spesifik dan fokus di daerah-daerah tersebut.

Sehingga secara umum nanti menjelang akhir Bulan Suci Ramadhan dan Lebaran relatif harga meskipun naik namun masih bisa terkendali.

Baca juga: BUMD MUJ setor deviden Rp105 miliar untuk Pemprov Jawa Barat

Baca juga: Pemprov Jabar siapkan kawasan industri baru atasi masalah pengangguran
Gubernur memaparkan akan ada tiga hal yang dilakukan Pemprov Jawa Barat, yakni pertama menggelar operasi pasar, lalu menjual harga pangan murah tapi lokasinya bukan di pasar.

"Jadi ketiganya subsidi apabila dimungkinkan untuk menambah transportasi komoditas," kata Ridwan Kamil.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat Noneng Komara Nengsih, memastikan stok sejumlah kebutuhan pokok di Jawa Barat aman hingga Lebaran 2023.

"Untuk stok sendiri, Insya Allah cukup sampai lebaran nanti," kata Noneng.

Ia menuturkan saat ini di pasar tradisional sudah terjadi kenaikan harga komoditas seperti jagung, cabai hingga daging ayam.

"Jadi ada beberapa tapi kenaikannya masih bisa terkendali, beberapa komoditas masih wajar," kata dia.

Disperindag Jawa Barat akan segera menggelar operasi pasar di 27 kabupaten/kota untuk menekan kenaikan harga.

"Kami akan menggelar di seluruh kabupaten kota karena anggarannya cukup besar, jadi kita kerja sama," ujarnya.

Menurut Noneng operasi pasar di satu daerah dimungkinkan melebihi satu titik tergantung dari pengajuan yang diserahkan pihak kabupaten/kota.

Baca juga: Pemprov Jabar tegaskan upaya atasi kemacaten Bandung Raya dimulai

Baca juga: Pemprov Jabar terus berupaya benahi transportasi publik