Pimpinan DPRD dorong program peningkatan kesejahteraan warga Surabaya
27 Maret 2023 10:55 WIB
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi (kedua dari kiri) dan Wawali Armuji bersama Ketua DPRD Adi Sutarwijono dan tiga wakilnya, Laila Mufidah, A Hermas Thony, dan Reni Astuti seusai rapat paripurna LKPJ di DPRD Surabaya pada Selasa (21/3/2023). (FOTO ANTARA/HO-Faiq/DPRD Surabaya)
Surabaya (ANTARA) -
Pimpinan DPRD Kota Surabaya minta pemerintah kota (pemkot) setempat menyiapkan program dengan berorientasi pada peningkatan kesejahteraan warga.
Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono di Surabaya, Senin, mengatakan, DPRD terus memantau kinerja Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Wakil Wali Kota Armuji demi mewujudkan warga kota yang sejahtera, termasuk mengawasi kinerja tahunan pemkot.
"Kami juga telah menindaklanjuti penyampaian Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Wali Kota Eri Cahyadi akhir tahun 2022 dengan membentuk panitia khusus (pansus) untuk membahas laporan kinerja tersebut," kata Adi.
Menurut dia, pansus memberikan catatan, perbaikan, dan rekomendasi dari DPRD untuk peningkatan kinerja Pemkot Surabaya agar pelayanan masyarakat lebih baik lagi, pembangunan di segala bidang lebih efektif dan efisien untuk menyejahterakan warga, seperti pertumbuhan ekonomi, pengentasan kemiskinan dan pengangguran, efektivitas penanganan problem sosial, percepatan pembangunan infrastruktur, serta peningkatan pelayanan pendidikan dan kesehatan.
Adi mengatakan DPRD dan Pemkot Surabaya sepakat untuk bersinergi dan bergerak bersama untuk mewujudkan warga yang sejahtera.
Bahkan saat digelar rapat paripurna DPRD Surabaya dengan agenda penyampaian LKPj pada Selasa (21/3), Wali Kota Eri bersama Wawali Armuji hadir dan kompak. Rapat tersebut dipimpin Ketua DPRD Adi Sutarwijono, didampingi Wakil Ketua DPRD Laila Mufidah, AH Thony dan Reni Astuti.
Penyampaian pengantar LKPj dilakukan Wawali Armuji dan penyerahan naskah oleh Wali Kota Eri Cahyadi.
"Kekompakan, kolaborasi, dan sinergi antara berbagai unit pemerintahan menjadi kekuatan penting di Surabaya. Demikian juga partisipasi publik yang luar biasa, menjadi modal dasar pembangunan di kota ini," kata Adi.
Adi menyebut penanganan pandemi COVID-19 juga berlangsung cepat dan baik. Pada Maret 2022 Kota Surabaya dinyatakan PPKM level-1, yang diikuti berbagai pelonggaran kegiatan di masyarakat, termasuk dalam aktivitas ekonomi dan dibukanya tempat ibadah.
"Berkat support luar biasa dari segenap aparat TNI, Polri, kejaksaan, DPRD, serta partisipasi masyarakat di seluruh wilayah, yang memberikan dukungan maksimal terhadap kinerja jajaran Pemkot Surabaya, maka kota ini berhasil lolos dari pandemi COVID-19. Ini titik tolak dari berbagai pemulihan di Surabaya," kata Adi.
Baca juga: DPRD Surabaya beri nilai 8,7 atas dua tahun kepemimpinan Eri-Armuji
Pertumbuhan ekonomi
LKPj Wali Kota Eri Cahyadi melaporkan tahun 2022 ekonomi Surabaya tumbuh 6,5 persen, naik dari tahun 2021 yang surplus 4,29 persen dan tahun 2020 yang terkontraksi 4,85 persen karena pandemi.
Sektor ekonomi kerakyatan digenjot untuk terus tumbuh seperti pelaku usaha UMKM, PKL, aktivitas pasar rakyat, berbagai usaha di sektor informal, berbagai usaha berbasis digital dan ekonomi kreatif. Wali Kota Eri memplot 40 persen dari belanja barang dan jasa atau sekitar Rp 2 triliun untuk dibelanjakan UMKM.
Berbagai intervensi kebijakan diikhtiarkan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dan memperkuat daya beli masyarakat. Secara keseluruhan penetapan APBD 2022 sebesar Rp10,6 triliun sebagai sinyal optimisme kebangkitan Surabaya pascapandemi, telah terbukti dari pemulihan dan pertumbuhan berbagai sektor di masyarakat.
Untuk itu, kata Adi, DPRD memberikan apresiasi capaian kinerja Pemkot Surabaya.
Dari sisi Pendapatan Asli Daerah (PAD), dari target Rp6,3 triliun terealisasi Rp5,3 triliun atau 84,03 persen. Sektor pajak daerah menyumbang Rp4,1 triliun atau 84,37 persen dari target Rp4,9 triliun. Dari pendapatan transfer Rp3,4 triliiun. Total pendapatan daerah Surabaya tahun 2022 Rp8,7 triliun atau 89,43 persen dari target Rp9,8 triliun.
"DPRD meminta Pemkot Surabaya memaksimalkan dari sektor-sektor PAD. Terlebih APBD 2023 dipatok Rp11,2 triliun," kata Adi.
Selain itu, Adi juga meminta Wali Kota Eri menangani pengangguran, terutama warga ber-KTP Surabaya, mengentaskan kemiskinan dengan berbagai terobosan kebijakan, seperti program-program padat karya. Begitu pula percepatan penanganan banjir dan pembenahan infrastruktur lain, menjadi perhatian penting pada 2023.
"Kami berharap ekonomi Surabaya tumbuh di atas 7 persen. Kesejahteraan masyarakat semakin dirasakan meningkat, terutama di kalangan wong cilik. Pelayanan publik semakin mudah. Surabaya semakin maju, semakin tumbuh bergairah, semakin guyub rukun dalam semangat gotong royong," ucap Adi.
Baca juga: Fraksi PKS: Kinerja SDM Pemkot Surabaya perlu ditingkatkan
Baca juga: Pengemasan produk bagian strategi tingkatkan pendapatan UMKM Surabaya
Pimpinan DPRD Kota Surabaya minta pemerintah kota (pemkot) setempat menyiapkan program dengan berorientasi pada peningkatan kesejahteraan warga.
Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono di Surabaya, Senin, mengatakan, DPRD terus memantau kinerja Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Wakil Wali Kota Armuji demi mewujudkan warga kota yang sejahtera, termasuk mengawasi kinerja tahunan pemkot.
"Kami juga telah menindaklanjuti penyampaian Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Wali Kota Eri Cahyadi akhir tahun 2022 dengan membentuk panitia khusus (pansus) untuk membahas laporan kinerja tersebut," kata Adi.
Menurut dia, pansus memberikan catatan, perbaikan, dan rekomendasi dari DPRD untuk peningkatan kinerja Pemkot Surabaya agar pelayanan masyarakat lebih baik lagi, pembangunan di segala bidang lebih efektif dan efisien untuk menyejahterakan warga, seperti pertumbuhan ekonomi, pengentasan kemiskinan dan pengangguran, efektivitas penanganan problem sosial, percepatan pembangunan infrastruktur, serta peningkatan pelayanan pendidikan dan kesehatan.
Adi mengatakan DPRD dan Pemkot Surabaya sepakat untuk bersinergi dan bergerak bersama untuk mewujudkan warga yang sejahtera.
Bahkan saat digelar rapat paripurna DPRD Surabaya dengan agenda penyampaian LKPj pada Selasa (21/3), Wali Kota Eri bersama Wawali Armuji hadir dan kompak. Rapat tersebut dipimpin Ketua DPRD Adi Sutarwijono, didampingi Wakil Ketua DPRD Laila Mufidah, AH Thony dan Reni Astuti.
Penyampaian pengantar LKPj dilakukan Wawali Armuji dan penyerahan naskah oleh Wali Kota Eri Cahyadi.
"Kekompakan, kolaborasi, dan sinergi antara berbagai unit pemerintahan menjadi kekuatan penting di Surabaya. Demikian juga partisipasi publik yang luar biasa, menjadi modal dasar pembangunan di kota ini," kata Adi.
Adi menyebut penanganan pandemi COVID-19 juga berlangsung cepat dan baik. Pada Maret 2022 Kota Surabaya dinyatakan PPKM level-1, yang diikuti berbagai pelonggaran kegiatan di masyarakat, termasuk dalam aktivitas ekonomi dan dibukanya tempat ibadah.
"Berkat support luar biasa dari segenap aparat TNI, Polri, kejaksaan, DPRD, serta partisipasi masyarakat di seluruh wilayah, yang memberikan dukungan maksimal terhadap kinerja jajaran Pemkot Surabaya, maka kota ini berhasil lolos dari pandemi COVID-19. Ini titik tolak dari berbagai pemulihan di Surabaya," kata Adi.
Baca juga: DPRD Surabaya beri nilai 8,7 atas dua tahun kepemimpinan Eri-Armuji
Pertumbuhan ekonomi
LKPj Wali Kota Eri Cahyadi melaporkan tahun 2022 ekonomi Surabaya tumbuh 6,5 persen, naik dari tahun 2021 yang surplus 4,29 persen dan tahun 2020 yang terkontraksi 4,85 persen karena pandemi.
Sektor ekonomi kerakyatan digenjot untuk terus tumbuh seperti pelaku usaha UMKM, PKL, aktivitas pasar rakyat, berbagai usaha di sektor informal, berbagai usaha berbasis digital dan ekonomi kreatif. Wali Kota Eri memplot 40 persen dari belanja barang dan jasa atau sekitar Rp 2 triliun untuk dibelanjakan UMKM.
Berbagai intervensi kebijakan diikhtiarkan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dan memperkuat daya beli masyarakat. Secara keseluruhan penetapan APBD 2022 sebesar Rp10,6 triliun sebagai sinyal optimisme kebangkitan Surabaya pascapandemi, telah terbukti dari pemulihan dan pertumbuhan berbagai sektor di masyarakat.
Untuk itu, kata Adi, DPRD memberikan apresiasi capaian kinerja Pemkot Surabaya.
Dari sisi Pendapatan Asli Daerah (PAD), dari target Rp6,3 triliun terealisasi Rp5,3 triliun atau 84,03 persen. Sektor pajak daerah menyumbang Rp4,1 triliun atau 84,37 persen dari target Rp4,9 triliun. Dari pendapatan transfer Rp3,4 triliiun. Total pendapatan daerah Surabaya tahun 2022 Rp8,7 triliun atau 89,43 persen dari target Rp9,8 triliun.
"DPRD meminta Pemkot Surabaya memaksimalkan dari sektor-sektor PAD. Terlebih APBD 2023 dipatok Rp11,2 triliun," kata Adi.
Selain itu, Adi juga meminta Wali Kota Eri menangani pengangguran, terutama warga ber-KTP Surabaya, mengentaskan kemiskinan dengan berbagai terobosan kebijakan, seperti program-program padat karya. Begitu pula percepatan penanganan banjir dan pembenahan infrastruktur lain, menjadi perhatian penting pada 2023.
"Kami berharap ekonomi Surabaya tumbuh di atas 7 persen. Kesejahteraan masyarakat semakin dirasakan meningkat, terutama di kalangan wong cilik. Pelayanan publik semakin mudah. Surabaya semakin maju, semakin tumbuh bergairah, semakin guyub rukun dalam semangat gotong royong," ucap Adi.
Baca juga: Fraksi PKS: Kinerja SDM Pemkot Surabaya perlu ditingkatkan
Baca juga: Pengemasan produk bagian strategi tingkatkan pendapatan UMKM Surabaya
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023
Tags: