Medan (ANTARA) - Perajin mengaku omzet penjualan pernak-pernik Ramadhan dengan berbahan dari 'styrofoam' di Medan, Sumatera Utara (Sumut) meningkat mencapai 30 hingga 40 persen di awal bulan suci Ramadhan 1444 Hijriah/ 2023 Masehi.

"Omzet penjualan pernak- pernik ini untuk perayaan Idul Fitri sepertinya meningkat. Karena sudah banyak yang memesan sebelum bulan suci Ramadhan," ujar Mia, salah seorang perajin pernak-pernik Ramadhan berbahan styrofoam, Mia, di Medan, Minggu.

Ia mengatakan, pemesan pernak-pernik berbahan styrofoam ini datang dari berbagai daerah seperti Medan, Siantar, Sibolga, Mandailing Natal, Tapanuli Selatan, Binjai sampai Pekan Baru, Aceh maupun Jakarta.

"Kebanyakan yang memesan itu dari perhotelan, perusahaan, pedagang untuk dijual kembali dan sebagian rumah tangga," sebut Mia.

Mia berharap, tren positif penjualan pernak-pernik berbahan styrofoam terus berlanjut sampai menjelang Idul Fitri nantinya. Pasalnya, sejak adanya pandemi COVID-19 omzet penjualan sangat menurun drastis sampai merugi.

"Semoga omzet tahun ini meningkat sampai lebaran nantinya, karena 3 tahun sebelumnya kami merugi, balik modal saja susah," ujarnya.

Senada yang diutarakan oleh perajin pernak-pernik Ramadhan berbahan styrofoam, Rini. "Kalau awal Ramadhan ini sudah banyak permintaan yang terutama di pihak hotel Medan. Ya bisa mencapai 30 sampai 40 pesen," ucapnya.

Harga pernak-pernik berbahan styrofoam bervariatif seperti ketupat dari Rp5 ribu-Rp50 ribu, lampu hias, beduk kecil dan aksesoris lainnya dari Rp25 ribu - Rp60 ribu. Sementara untuk tempat yang ingin didekorasi mencapai jutaan rupiah.