Kegiatan visitasi itu juga menjadi ajang promosi bagi 75 besar desa wisata ADWI untuk meningkatkan jumlah kunjungan sekaligus meningkatkan omzet penjualan produk ekonomi kreatif lokal mereka. Terbukti di tahun-tahun ADWI sebelumnya, kunjungan wisatawan ke desa wisata meningkat dengan rata-rata 30 persen.
Pada 2023 ini, lanjut Sandiaga, Kemenparekraf melanjutkan program ADWI 2023 melalui kolaborasi dengan sejumlah mitra strategis untuk mendorong pengembangan potensi desa wisata, yang diharapkan menjadi semangat baru dan komitmen dari masyarakat desa yang terus ingin mengembangkan desa wisata berkelas dunia, berdaya saing, dan berkelanjutan.
Hal ini dikarenakan 75 besar desa wisata ADWI 2023 memiliki daya tarik wisata yang beragam. Mulai dari wisata religi, ekowisata, bahari, budaya, agrowisata, dan lainnya.
Untuk itu, Sandiaga melanjutkan, peran serta stakeholder salah satunya pemerintah daerah juga sangat penting untuk ditingkatkan. Hal ini dapat menstimulus pengembangan daerah dan lahirnya local champion (jawara lokal) untuk meningkatkan kapasitas SDM masyarakat desa.
“Mari kita membangun Indonesia berawal dari desa. Bukan Indonesia yang membangun desa, tapi desalah yang membangun Indonesia. Dengan peningkatan ekonomi lokal, kesejahteraan masyarakat, serta menjadi best practice bagi desa wisata lainnya, bukan hanya di Indonesia tapi juga di seluruh dunia,” kata Sandiaga.
Baca juga: Pemprov Jatim borong delapan Anugerah Desa Wisata Indonesia 2023
Baca juga: Sandiaga sebut ADWI 2023 dapat perhatian khusus Presiden Jokowi
Baca juga: Pemprov Jatim borong delapan Anugerah Desa Wisata Indonesia 2023
Baca juga: Sandiaga sebut ADWI 2023 dapat perhatian khusus Presiden Jokowi