Jakarta (ANTARA) - Terminal Kalideres berencana menggandeng Badan Intelijen Negara (BIN) hingga kepolisian untuk menangkal praktek calo tiket di kawasan itu selama Ramadhan tahun ini.

"Akan koordinasi dengan kepolisian sampai BIN karena itu (calo) akan jadi pembahasan kita," kata Kepala Terminal Kalideres, Revi Zulkarnain, saat dihubungi di Jakarta, Jumat.

Revi mengatakan, praktek calo sungguh meresahkan karena sangat merugikan pihak pembeli tiket maupun Perusahaan Otobus (PO) antarkota antarprovinsi AKAP.

Oknum calo akan menjual harga tiket dengan lebih tinggi dari harga PO bus.

Namun demikian, pihak PO bus tidak mendapatkan untung sepeser pun dari hasil penjualan ilegal itu.

Baca juga: Terminal Kalideres lakukan pemeriksaan bus jelang arus mudik

Nantinya, pihak petugas akan melakukan penjagaan untuk mencari oknum calo bus yang beraktivitas di Terminal Kalideres.

Pihaknya juga membuka posko penjagaan agar warga dapat mengadu ke petugas juga ditemukan praktek calo.

"Jika ditemukan oknum calo, mereka akan dibawa ke pos dan langsung ke Polsek untuk diproses hukum," kata dia.

Dengan upaya tersebut, dia berharap aktivitas mudik di Terminal Kalideres bisa berjalan dengan lancar dan aman.

Terkait kondisi Terminal Kalideres saat ini, Revi mengaku belum ada kenaikan jumlah penumpang signifikan.

Baca juga: Terminal Kalideres perpanjang Posko Natal 2022 dan Tahun Baru 2023

"Lonjakan penumpang baru terasa H-10 Lebaran. Walau begitu, penjagaan tetap kita lakukan secara ketat," jelas dia.

Hingga saat ini ternyata ada sedikitnya 170 PO terdaftar di Terminal Kalideres dan masing-masing PO biasanya memiliki 5-6 bus.

Terminal bus Kalideres biasa melayani penumpang AKAP untuk kota-kota tujuan di Pulau Jawa dan Sumatera.