"Berat badan anak turun selama tiga bulan, batuk atau demam selama dua minggu, wajah lesu, dan anak tidak aktif merupakan gejala umum dari penyakit TBC pada anak," kata Diah dalam diskusi memperingati Hari Tuberkulosis Sedunia yang diikuti secara daring di Jakarta, Jumat.
Diah menambahkan jika terdapat gejala tersebut pada anak, maka orang tua harus segera memeriksakan anaknya ke dokter.
"Kita bisa melakukan diagnosis, jika tanda-tanda tersebut ada, sudah diobati namun tak kunjung hilang, maka lihat sumbernya. Bisa jadi sumbernya adalah siapapun yang satu rumah, kalau ada maka bawa juga ke dokter," tambahnya.
Menurut dia, TBC menular pada umumnya melalui percikan dahak, baik yang keluar melalui mulut ataupun hidung yang kemudian dihirup oleh orang yang berada di sekitarnya.
"TBC juga bisa dicegah dengan vaksin. Meskipun tidak 100 persen, vaksin mencegah dari TBC yang lebih berbahaya lagi," ungkapnya.
Ia juga menyampaikan penyakit ini harus ditangani secara serius mengingat kasus TBC pada anak meningkat lebih dari 200 persen pada tahun 2023.
Baca juga: Masuk peringkat ke-2 TBC, penanggulangan TB RI cukup kompleks
Baca juga: Pakar: Belum semua kasus TB bisa diobati dan disembuhkan