Jakarta (ANTARA) - Baik gelap atau terang, keras maupun lembut, warna dan konsistensi cairan atau lendir hidung bisa menjadi tanda dan peringatan dini yang mengarah pada indikasi masalah kesehatan seseorang.

Seperti dilaporkan Dailymail pada Kamis, para dokter mengatakan hal ini patut untuk diwaspadai, terutama saat musim alergi tiba dan membuat jutaan orang rentan terhadap flu.

Cairan hidung yang bening dan encer dianggap sehat, tetapi jika terlalu putih, itu bisa menandakan hidung tersumbat atau seseorang akan terserang penyakit dalam waktu dekat.

Namun ada beberapa warna lain yang dapat menjadi indikasi adanya kerusakan jaringan hidung bagian dalam atau sesuatu yang lebih serius, bahkan mematikan.

Baca juga: Waspadai paru-paru bermasalah dari peringatan tubuh berikut ini

Bening
Para ahli umumnya mengatakan bahwa ingus bening tidak terlalu perlu dikhawatirkan.

Jika bersin atau harus sering mengeluarkan ingus, selama warnanya tetap jernih, biasanya itu merupakan tanda alergi yang umum.

Putih
Cairan atau lendir hidung berwarna putih seringkali merupakan tanda paling awal bahwa seseorang akan jatuh sakit.

Ketika lendir seseorang memiliki kadar air yang rendah, cairan hidung akan berwarna putih pekat dan tampak lebih tebal dan keruh dari normal.

Kandungan air biasanya hilang pada tahap awal infeksi virus, seperti flu atau COVID-19. Salah satu gejala paling awal yang dialami tubuh saat sakit adalah peradangan jaringan di hidung.

Kuning
Cairan hidung seseorang akan sering menguning begitu mereka sakit.

Ketika seseorang sakit, sel darah putih mengerumuni sel yang terinfeksi dan melawan virus untuk mengeluarkannya dari tubuh.

Tumpukan sel mati itulah yang menyebabkan ingus berwarna kuning. Konsistensi akan mirip dengan putih telur.

Dokter mengatakan biasanya tidak banyak yang perlu dikhawatirkan jika ingus tetap dalam keadaan ini.

Baca juga: Lima tanda penyakit yang wajib diperhatikan wanita

Hijau
Ketika seseorang menderita infeksi serius, atau pada tahap terakhir, mereka mungkin melihat cairan hidung berubah menjadi hijau.

Ingus hijau berarti ada lebih banyak sel darah putih yang mati daripada saat berubah menjadi kuning.

Biasanya berwarna hijau kusam dan relatif tebal. Meskipun biasanya tidak banyak yang perlu dikhawatirkan, jika ingus hijau bertahan selama lebih dari dua minggu, seseorang harus menemui dokter.

Merah muda atau merah
Warna merah muda atau kemerahan pada lendir hidung seseorang biasanya disebabkan oleh adanya sedikit darah.

Ada beberapa kemungkinan penyebab hidung berdarah, tetapi para ahli mengatakan bahwa biasanya tidak banyak yang perlu dikhawatirkan.

Penyebab paling umum adalah udara kering, biasanya karena cuaca di luar ruangan dingin atau seseorang berada di dalam ruangan yang menggunakan AC.

Terkadang, seseorang yang mengupil juga dapat merusak jaringan hidungnya, menyebabkan sedikit pendarahan. Mereka biasanya akan pulih dalam sehari.

Hidung berdarah juga bisa muncul karena flu, penggunaan obat-obatan atau menghirup bahan kimia yang mengiritasi, seperti bahan pembersih.

Dokter menyarankan untuk mencari pertolongan medis jika darah melebihi satu cangkir dari hidung.

Hitam
Ada beberapa alasan ingus bisa tampak hitam, mulai dari yang tidak berbahaya hingga yang sangat berbahaya.

Dalam banyak kasus, ingus hitam merupakan tanda bahwa seseorang telah menghirup semacam polutan seperti asap atau jelaga.

Ini adalah kejadian umum yang mengejutkan di antara orang-orang yang bekerja di lokasi konstruksi atau yang merokok secara teratur.

Tapi, dalam kasus yang jarang terjadi ingus hitam bisa menjadi tanda awal seseorang telah terinfeksi “Mucormycosis”.

Juga dikenal sebagai jamur hitam, seseorang dapat tertular penyakit ini setelah menghirup spora jamur itu.

Kejadian ini sangat langka, hanya muncul pada satu dari setiap 1 juta orang, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Karena itu, mungkin sulit untuk mendiagnosis. Dokter tidak mengetahuinya dan mungkin membutuhkan waktu untuk menentukan apakah itu penyebab infeksi.

Meski jarang terjadi, infeksi jamur hitam ini memiliki tingkat kematian sekitar 50 persen, menjadikannya salah satu infeksi jamur paling berbahaya yang pernah ada.

Baca juga: Kenali tanda dan gejala penyakit jantung bawaan pada anak