Penyaluran KUR di Sulsel capai Rp2,7 triliun Januari-Februari 2023
23 Maret 2023 14:37 WIB
Kepala Perwakilan Kemenkeu, Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Sulsel Supendi saat memaparkan kondisi APBN dan APBD Sulsel di Makassar, Selasa (21/3/2023). ANTARA/Muh Hasanuddin.
Makassar (ANTARA) - Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Sulawesi Selatan mencatat penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) dan ultra mikro (UMi) mencapai Rp2,7 triliun selama Januari-Februari 2023.
Kepala Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Sulsel Supendi di Makassar, Kamis, mengatakan KUR yang disalurkan oleh perbankan menyasar pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
"Sesuai dengan tujuannya penyaluran KUR ini memang mengincar pelaku UMKM," ujarnya.
Baca juga: BJB-Kemenko Perekonomian dorong milenial sejahtera dengan KUR
Ia menyebutkan total penyaluran KUR di Sulsel hingga Februari 2023 telah mencapai Rp2,7 triliun dengan sektor terbanyak penerima KUR UMi yakni pertanian, perburuhan, dan kehutanan.
Untuk sektor itu, tercatat ada 29.559 penerima atau debitur dengan total keseluruhan sebanyak Rp1,1 triliun lebih.
Pada sektor perdagangan besar dan eceran terdapat 21.242 penerima atau debitur dengan total penyaluran kredit sebanyak Rp1,04 triliun.
Kemudian jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan, dan perorangan lainnya dengan jumlah penerima 5.509 orang debitur yang totalnya mencapai Rp201,80 miliar.
Pada industri pengolahan debitur yang menerima KUR sebanyak 3.320 orang dengan total penyaluran sebesar Rp146,95 miliar. Disusul sektor perikanan dengan jumlah debitur 2.534 orang. Penerima pada sektor itu mencapai Rp98,71 miliar.
Berikutnya sektor penyediaan akomodasi dan makan minum dengan jumlah debitur sebanyak 1.603 yang total penyaluran Rp81,39 miliar. Sektor transportasi, pergudangan dan komunikasi sebanyak 522 debitur dengan penyaluran Rp24,84 miliar.
Baca juga: Airlangga: KUR berkontribusi Rp600 triliun pada ekspansi kredit 2022
Untuk sektor real estat, usaha persewaan dan jasa perusahaan sebanyak 176 debitur dengan penyaluran Rp16,51 miliar. Sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial penerima sebanyak 46 debitur dengan total penyaluran Rp4,45 miliar.
Pada sektor konstruksi jumlah penerima sebanyak 34 debitur dengan total penyaluran Rp4,21 miliar. Sektor jasa pendidikan sebanyak 6 debitur dengan total penyaluran Rp790 juta serta sektor pertambangan dan penggalian dengan penyaluran Rp530 juta untuk 2 debitur.
Sementara itu pada KUR UMi penyalurnya adalah Koperasi Mitra Dhuafa dengan jumlah debitur 543 yang total penyalurannya sebanyak Rp2,29 miliar.
Untuk penyalur KSPPS berhasil disalurkan kepada 96 debitur dengan total Rp380 juta. KSPPS BMT Al Amanah Sinjai menyalurkan Rp90 juta kepada 10 debitur. PT PNM menyalurkan Rp640 juta untuk 138 debitur.
"Kalau KUR disalurkan oleh perbankan seperti BRI, BNI, Mandiri, Bank Syariah Mandiri (BSM) dan bank penyaluran lainnya yang total menyalurkan itu Rp2,4 triliun. Kemudian untuk kredit ultra mikro sudah disalurkan Rp3,4 miliar," katanya.
Baca juga: BSI targetkan penyaluran KUR sebesar Rp250 miliar di NTB
Mantan Kepala DJPb Jambi Perwakilan Kemenkeu itu mengatakan, sepanjang 2022 total penyaluran KUR dan UMi di Sulsel sebesar Rp17,8 triliun yang juga merupakan penyaluran terbesar kedua setelah Pulau Jawa.
Kepala Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Sulsel Supendi di Makassar, Kamis, mengatakan KUR yang disalurkan oleh perbankan menyasar pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
"Sesuai dengan tujuannya penyaluran KUR ini memang mengincar pelaku UMKM," ujarnya.
Baca juga: BJB-Kemenko Perekonomian dorong milenial sejahtera dengan KUR
Ia menyebutkan total penyaluran KUR di Sulsel hingga Februari 2023 telah mencapai Rp2,7 triliun dengan sektor terbanyak penerima KUR UMi yakni pertanian, perburuhan, dan kehutanan.
Untuk sektor itu, tercatat ada 29.559 penerima atau debitur dengan total keseluruhan sebanyak Rp1,1 triliun lebih.
Pada sektor perdagangan besar dan eceran terdapat 21.242 penerima atau debitur dengan total penyaluran kredit sebanyak Rp1,04 triliun.
Kemudian jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan, dan perorangan lainnya dengan jumlah penerima 5.509 orang debitur yang totalnya mencapai Rp201,80 miliar.
Pada industri pengolahan debitur yang menerima KUR sebanyak 3.320 orang dengan total penyaluran sebesar Rp146,95 miliar. Disusul sektor perikanan dengan jumlah debitur 2.534 orang. Penerima pada sektor itu mencapai Rp98,71 miliar.
Berikutnya sektor penyediaan akomodasi dan makan minum dengan jumlah debitur sebanyak 1.603 yang total penyaluran Rp81,39 miliar. Sektor transportasi, pergudangan dan komunikasi sebanyak 522 debitur dengan penyaluran Rp24,84 miliar.
Baca juga: Airlangga: KUR berkontribusi Rp600 triliun pada ekspansi kredit 2022
Untuk sektor real estat, usaha persewaan dan jasa perusahaan sebanyak 176 debitur dengan penyaluran Rp16,51 miliar. Sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial penerima sebanyak 46 debitur dengan total penyaluran Rp4,45 miliar.
Pada sektor konstruksi jumlah penerima sebanyak 34 debitur dengan total penyaluran Rp4,21 miliar. Sektor jasa pendidikan sebanyak 6 debitur dengan total penyaluran Rp790 juta serta sektor pertambangan dan penggalian dengan penyaluran Rp530 juta untuk 2 debitur.
Sementara itu pada KUR UMi penyalurnya adalah Koperasi Mitra Dhuafa dengan jumlah debitur 543 yang total penyalurannya sebanyak Rp2,29 miliar.
Untuk penyalur KSPPS berhasil disalurkan kepada 96 debitur dengan total Rp380 juta. KSPPS BMT Al Amanah Sinjai menyalurkan Rp90 juta kepada 10 debitur. PT PNM menyalurkan Rp640 juta untuk 138 debitur.
"Kalau KUR disalurkan oleh perbankan seperti BRI, BNI, Mandiri, Bank Syariah Mandiri (BSM) dan bank penyaluran lainnya yang total menyalurkan itu Rp2,4 triliun. Kemudian untuk kredit ultra mikro sudah disalurkan Rp3,4 miliar," katanya.
Baca juga: BSI targetkan penyaluran KUR sebesar Rp250 miliar di NTB
Mantan Kepala DJPb Jambi Perwakilan Kemenkeu itu mengatakan, sepanjang 2022 total penyaluran KUR dan UMi di Sulsel sebesar Rp17,8 triliun yang juga merupakan penyaluran terbesar kedua setelah Pulau Jawa.
Pewarta: Muh. Hasanuddin
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023
Tags: